Lebaran Ketupat Tak Pengaruhi Omset “Urung” di Kampung Ketupat Banjarmasin

“Perayaan Lebaran Ketupat pada setiap sepekan setelah Idul Fitri kali ini, tidak mempengaruhi kenaikan omset penjualan urung ketupad di Kampung Ketupat Banjarmasin”

Urung ketupat yang dijual di Kampung Ketupat Banjarmasin (foto: TABIRkota/rastaferian pasya)

BANJARMASIN (TABIRkota) – Perayaan Lebaran Ketupat 8 Syawal 1445 Hijriyah kali ini, tidak mempengaruhi omset penjualan urung atau wadah ketupat dari anyaman daun kelapa yang dijual para pedagang di Kampung Ketupat, Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menurut salah seorang pedagang urung di Kampung Ketupat Banjarmasin, Halimah, omset penjualan wadah ketupat tersebut bisa dikatakan sama dengan hari biasa.

“Biasa saja (omset penjualan, red), tidak ada kenaikan signifikan sejak menjelang hingga perayaan Lebaran Ketupat kali ini,” ujarnya saat ditemui TABIRkota.com di Banjarmasin, Arba (17/4).

Stok barang yang dijual, katanya, juga tetap seperti hari biasa yaitu berkisar antara 200 hingga 350 buah urung ketupat.

BACA JUGA :  Rapat Paripurna DPRD, Bupati HST Sampaikan LKPJ 2023

“Kalau Idul Fitri kemaren, omset penjualan urung memang naik drastis dan hingga H-1, ribuan yang terjual,” katanya.

Tingginya permintaan urung saat menjelang Idul Fitri, tambahnya, menyebabkan harga wadah ketupat tersebut juga mengalami kenaikan.

“Naiknya tidak terlalu banyak juga, hanya kisaran Rp1 ribu dari harga biasa yang Rp5ribu menjadi Rp6 ribu perbuah,” tambahnya.

Meski saat Idul Fitri omset penjualan urung mengalami kenaikan dibanding hari biasa, namun diakui tidak seramai seperti tahun-tahun sebelumnya.

Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya, satu orang bisa membeli urung hingga ratusan buah sedang kali ini, paling hanya membeli 20 hingga 30 buah saja.

BACA JUGA :  Wisuda 446 Santri TP Al-Qur'an, Wabup HST Harapkan Nilai Islami Terpatri dalam Jiwa Anak

Dilansir dari laman nu.or.id, Lebaran Ketupat adalah tradisimuslim di Indonesia yang dilaksanakan di bulan Syawal setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Tradisi Lebaran Ketupat ini dilaksanakan satu minggu atau tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri atau bertepatan dengan 8 Syawal. (ra)

Pewarta: M Rastaferian Pasya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tiga Figur Realistis Pilkada Tabalong, Siapa yang Kuat?

Rab Apr 17 , 2024
"Tiga penentu dari finansial, soliditas tim pemenangan dan strategi yang digunakan, tidak menjadi penting kalau calonnya tidak ada atau tidak mendapatkan tiket untuk bertarung"

You May Like

TABIRklip