BARABAI (TABIRkota) — Polres Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) lakukan penyelidikan terhadap kasus pemilik wisata alam Natih, di Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), Arbaini atau Abah Natih yang diduga “disuduk” hingga bersimbah darah, Arba (24/7).
Kapolres HST, AKBP Pius X Aceng Loda melalui Kasi Humas, Iptu Akhmad Priadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya korban luka yang mengakibatkan meninggal dunia tersebut.
“Benar, namun kasus tersebut saat ini masih ditangani Satreskrim Polres HST dan Polsek Batang Alai Selatan (BAS),” ujarnya.
Kepada pihak keluarga korban, katanya, diimbau agar menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian.
“Kepada diduga pelaku juga diimbau agar segera menyerahkan diri,” katanya.
Informasi yang dihimpun Tabirkota.com, Arbaini alias Abah Natih “disuduk” atau ditusuk orang di objek wisata miliknya, di Desa Natih dan sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Abah Natih dikenal sebagai seorang tokoh yang konsisten mempertahankan lingkungan di HST dari pertambangan.
Korban (Abah Natih, red) juga aktif sebagaj anggota Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) lokal HST dengan callsign YD7MCW.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab dari pembunuhan tersebut dan masih dalam penyelkdikan pihak kepolisian. (fer)