PARINGIN (TABIRkota) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan Jelajah Cagar Budaya untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SLTP) dalam rangka memberikan edukasi tentang sejarah dan warisan budaya lokal.
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan, Disdikbud Balangan, Habibi, kegiatan Jelajah Cagar Budaya telah dilaksanakan pada 3 dan 4 September lalu dengan lokasi di Hulu Sungai Utara (HSU) dan Balangan.
“Hari pertama, para siswa diajak mengunjungi situs Candi Agung di HSU dan hari kedua, kunjungan dilakukan ke cagar budaya Rumah H Sjoekoer di Desa Simpang Tiga Lampihong, Rumah Batu di Muara Ninian dan Rumah Banjar Bubungan Tinggi di Tarangan,” ujarnya di Paringin, ibu kota Balangan, Selasa (10/9).
Jelajah Cagar Budaya, katanya, diikuti 26 sekolah dengan tujuan untuk memperkenalkan warisan budaya bersifat kebendaan.
“Kami ingin memberikan edukasi tentang nilai-nilai cagar budaya dan mempromosikannya, sehingga sekolah dapat menyelenggarakan program serupa di masa yang akan datang,” katanya.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, pihak Disdikbud Balangan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dan melakukan rapat koordinasi dengan pendamping siswa.
Materi edukasi selama kunjungan ke cagar budaya, mengacu pada UU No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya serta informasi spesifik mengenai objek yang dikunjungi.
Habibi menambahkan, pada pelaksanaannya, Disdikbud berkolaborasi dengan komunitas lokal, seperti Nanang Galuh Balangan dan ahli cagar budaya yang berperan membimbing siswa serta memberikan penjelasan mendalam terkait obyek yang dikunjungi.
“Para siswa diharapkan tidak hanya memahami nilai sejarah dan budaya, tetapi juga mampu berkontribusi pada upaya pelestarian cagar budaya, khususnya di Balangan,” tambahnya.
Hasil kegiatan tersebut, para siswa membuat vlog tentang pengalaman mereka mengunjungi situs cagar budaya yang diunggah ke media sosial sehingga memberikan umpan balik yang berharga dalam penyebarluasan informasi budaya.
Jelajah Cagar Budaya diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai sejarah, budaya dan teknologi cagar budaya serta berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar.
Diharapkan, selain menambah pengetahuan tentang sejarah dan budaya, juga memperkaya wawasan para siswa sehingga proses belajar mengajar, khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi lebih interaktif dan komunikatif. (ra)