Pertama di Dunia, BMKG Modifikasi Cuaca 24 Jam di IKN

“Operasi modifikasi cuaca BMKG terpusat di Bandara APT Pranoto Samarinda yang menerbangkan dua pesawat Cessna Caravan 208B dengan kode PK-SNG dan PK SNK milik Smart Cakrawala Aviation untuk mencegat awan hujan masuk kawasan IKN”

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto (tiga kiri) bersama otoritas bandara dan awak penerbangan pesawat di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda (sumber foto: antaranews.com)

JAKARTA (TABIRkota) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama 24 jam di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim) untuk yang pertama kali dilakukan di Indonesia, bahkan dunia.

Menurut Pelaksana Tugas Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, OMC selama 24 jam tersebut dilakukan untuk mengendalikan potensi awan penghujan.

“Agar OMC berjalan lancar, diperlukan tingkat konsentrasi tinggi seluruh personel gabungan yang terdiri dari petugas meteorologi dan modifikasi cuaca, awak penerbangan pesawat hingga otoritas bandara,” ujarnya di Jakarta, dikutip dari antaranews.com, Jum’at (9/8).

BACA JUGA :  Jelang Akhir Jabatan, Jokowi Berkantor di IKN

OMC betujuan untuk mendukung percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang di IKN, seperti Istana Kepresidenan, Bandar Udara VVIP dan jalan tol menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Selain itu, OMC dilakukan juga untuk mendukung kesiapan pelaksanaan kegiatan kenegaraan, termasuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79 pada 17 Agustus mendatang.

Tri Handoko Seto mengatakan, hasil pendataan Tim BMKG tentang data normal curah hujan selama 30 tahun dari 1991 hingga 2020, diketahui pola hujan di IKN memiliki karakteristik dengan intensitas di atas 150 mm per bulan yang terjadi sepanjang tahun.

“Pengamatan yang dilakukan memperlihatkan bahwa hujan di IKN bisa terjadi pada pagi, sore, malam dan dini hari,” katanya.

BACA JUGA :  19 Kali Gempa di Berau, Masyarakat Kaltim Diimbau Waspada

Berdasarkan catatan tersebut, BMKG menilai perlunya peningkatan OMC yang sebelumnya dilakukan hanya pagi dan siang hari, menjadi 24 jam agar proses pembangunan infrastruktur utama IKN semakin optimal.

Ia menambahkan, periode 4 hingga 18 Juli lalu, rasio keberhasilan OMC mencapai 70 persen, yaitu 29 jam hujan dari total 186 jam operasional.

“Namun pada periode selanjutnya, yaitu 19 Juli hingga 2 Agustus, rasio keberhasilan mencapai 97 persen, yaitu hanya enam jam hujan dari total 354 jam operasional,” tambahnya.

Operasi modifikasi cuaca BMKG terpusat di Bandara APT Pranoto Samarinda yang menerbangkan dua pesawat Cessna Caravan 208B dengan kode PK-SNG dan PK SNK milik Smart Cakrawala Aviation untuk mencegat awan hujan masuk kawasan IKN.

BACA JUGA :  KPK Telaah Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

Total sepanjang operasi modifikasi cuaca BMKG di IKN telah dilakukan penyemaian sekitar 213 sorti penerbangan dan menghabiskan sekitar 200 ton bahan Natrium Klorida (NaCl) dan CaO ke awan hujan cumulus. (zr)

TABIRkota

Dari Banua Untuk Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Terima UHC Award, Bupati HST Sebut 98,8 Persen Penduduk Tercover Jaminan Kesehatan

Sab Agu 10 , 2024
"Berdasarkan data Business intelligence BPJS Kesehatan, rata-rata capaian UHC di enam kabupaten menyentuh angka 99 persen terdaftar sebagai peserta Program JKN"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip