
PARINGIN (TABIRkota) — Polres Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar apel kesiapsiagaan untuk menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Senin (26/5).
Kapolres Balangan, AKBP Yulianor Abdi mengatakan, Karhutla menjadi isu kritikal dan ancaman ekologis yang bersifat periodik, khususnya jelang musim kemarau.
“Fenomena tersebut bukan sekadar peristiwa alamiah, melainkan kejadian kompleks,” katanya saat membacakan amanat Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan.
Menurutnya, Karhutla juga berdampak luas terhadap berbagai sektor, seperti aspek sosial kemasyarakatan, stabilitas pemerintahan, aparat keamanan dan lainnya.
“Berdasarkan proyeksi dari BMKG, periode Juli hingga September mendatang, risiko karhutla diperkirakan mengalami eskalasi dan perluasan ke Kalimantan, Nusa Tengara dan Papua,” ujarnya.
Beberapa provinsi, seperti Nusa Tenggara Timur dan Barat, Papua Selatan, Kalimantan Selatan dan Bangka Belitung diidentifikasi sebagai zona kerawanan tertinggi.
AKBP Yulianor Abdi menambahkan, untuk memantau dinamika iklim dan potensi Karhutla, maka diperlukan sinergi serta kolaborasi yang kuat.
“Penyampaian informasi yang akurat dan terkini menjadi kunci mitigasi risiko serta dampak karhutla secara efektif,” tambahnya.
Kepada seluruh pihak, agar bekerja sama menanggulangi karhutla dengan semangat kebersamaan sesuai motto Kalsel, “kayuh baimbai”.
Diharapkan melalui upaya bersama tersebut, resiko Karhutla dapat diatasi dengan efektif untuk menjaga kelestarian alam dan kenyamanan masyarakat. (fer)