
BARABAI (TABIRkota) — Pencarian petani karet, Ino (40), yang hilang di kebun karet Desa Atiran Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) dilanjutkan setelah terhenti beberapa hari.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST, Akhmad Apandi mengatakan, pencarian Ino sempat dihentikan sementara sejak Kamis (23/1) lalu, karena tidak ada tanda-tanda.
“Warga Desa Atiran juga membantu dengan melakukan ritual adat Dayak Meratus dan pencarian mandiri,” katanya, di Barabai, Ibu Kota HST, Sabtu (25/1).
Setelah sempat terhenti, ujarnya, pihak BPBD HST telah berkoordinasi dengan Pambakal dan Camat BAT terkait informasi terkini, namun masih nihil.
“Kami masih menunggu informasi Pambakal dan Camat, kalau jadi Ahad (26/1) besok, kita akan mengerahkan tim untuk pencarian kembali,” ujarnya.
Ia menambahkan, proses pencarian di lapangan cukup sulit, karena medan atau konturnya berupa lembah dan pegunungan.
“Kami sempat menyusuri sungai Hungi dari titik nol sekitar enam jam hingga ke muara sungai Panghiki bersama masyarakat, namun belum ada tanda-tanda,” tambahnya.
Sebelumnya, Senin (20/1) BPBD HST telah menerima informasi hilangnya Ino di kebun karet Desa Atiran.
Berawal dari Ino dan orang tuanya pergi ke kebun pada Ahad (19/1) sekitar pukul 07.00 Wita, kemudian korban ditinggal ibunya pergi menjenguk warga sakit.
Setelah ibunya kembali, Ino sudah tidak ada di tempat, setelah melakukan pencarian bersama warga, Ino tak kunjung ditemukan. (fer)