Tinjau Persemaian Skala Besar Liang Anggang, Menteri LHK RI: Kerja Kolaborasi Hijaukan Indonesia

“Pemerintah mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam percepatan pemulihan lingkungan, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi”

Menteri LHK RI, Siti Nurbaya didampingi Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Priyadi, mendengarkan penjelasan Kadishut Kalsel, Fathimatuzzahra terkait Persemaian Liang Anggang (foto: TABIRkota/rastaferian pasya)

BANJARBARU (TABIRkota) – Pembangunan Persemaian Skala Besar Liang Anggang merupakan kerja kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan sektor swasta dalam upaya menghijaukan Indonesia, ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya.

Hal tersebut dikatakan Menteri Siti Nurbaya saat melakukan kunjungan ke Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam rangka meninjau dan melihat perkembangan pembangunan Persemaian Liang Anggang (PLA) di Kawasan Hutan Lindung, Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Selasa (3/9).

“Jika kerja kolaborasi seperti ini dapat berjalan baik diseluruh Indonesia, tentu akan menjadikan negeri kita subur makmur, lebih hijau dan mendapat nilai positif yang kembali dari alam, yaitu nilai karbon,” katanya.

PLA merupakan salah satu dari delapan Persemaian Skala Besar Nasional yang telah dibangun, masing-masing Toba di Sumatera Utara, Likupang di Sulawesi Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Rumpin di Jawa Barat, Mentawir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Mangrove G20 di Bali dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat.

PLA memiliki luas total 14 ha dan luas areal produksi 6.6 Ha yang dibangun atas kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Kementerian PUPR Ditjen Sumber Data Air BWS Kalimantan III untuk penyediaan airnya serta PT Adaro Energy Indonesia untuk konstruksi areal produksinya.

Menurut Menteri Siti Nurbaya, PLA yang kapasitas produksi 10 juta batang pertahun dengan jenis bibit kayu-kayuan, HHBK, endemik dan estetik tersebut, dilaksanakan melalui skema Public Private Partnership (PPP) yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.

“Pemerintah mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam percepatan pemulihan lingkungan, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya, hal tersebut juga berkaitan erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespon kondisi global, dengan isu pokok dan paling popular, yaitu berkaitan dengan sustainability, biodiversity dan sirkuler ekonomi juga dalam orientasi carbon offset.

“Indonesia telah menegaskan agenda Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 sebagai aksi mitigasi yang menunjukkan ambisi aksi iklim dalam pelaksanaan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis,” tambahnya.

Salah satu kunci pertama dan memegang peranan penting untuk mencapai hal tersebut yaitu penyediaan bibit berkualitas untuk kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang lebih masif dan terstruktur.

Pemerintah Indonesia sendiri akan membangun 30 Persemaian Skala Besar dengan melibatkan perusahaan swasta yang bergerak di sektor perkebunan dan pertambangan, yang memiliki kepedulian dan komitmen untuk turut serta dalam mendukung aksi mitigasi perubahan iklim dan pembangunan nasional, seperti PT Adaro Energy Indonesia.

Bibit yang dihasilkan di persemaian, akan ditanam di area rawan bencana dan lahan kritis sehingga mengurangi risiko bencana serta melakukan perbaikan lingkungan.

Turut mendampingi kunjungan Menteri Situ Nurbaya, Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Khatimah, Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Dyah Murtiningsih, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Hanif Faisol Nurofiq, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fathimatuzzahra serta Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Priyadi. (ra)

Pewarta: M Rastaferian Pasya

Journalist - Balangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bangun Persemaian Skala Besar Liang Anggang, Adaro Komitmen Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sel Sep 3 , 2024
"Selain pembiayaan sarana dan prasarana pusat persemaian, Adaro juga akan melaksanakan fungsi pengawasan dalam operasional Persemaian Liang Anggang"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip