Ciptakan PPDB yang Bersih, Inspektorat Balangan Gelar Sosialisasi Anti Korupsi

“Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai potensi praktik KKN dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru”

Pemateri dari Penyuluh Anti Korupsi Kalsel, Muhammad Mujiburrahman memberikan pemaparan tentang potensi KKN dalam proses PPDB (foto: TABIRkota/rastaferian pasya)

PARINGIN (TABIRkota) – Inspektorat Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi dalam upaya menciptakan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025 yang bersih.

Menurut Inspektur Balangan, Urai Nur Iskandar, kegiatan sosialisasi yang diikuti para Panitia Penyelenggara PPDB tersebut, telah dilaksanakan di Aula Tumenggung Jalil Inspektorat setempat pada Senin (8/7) lalu.

“Para peserta merupakan Panitia Penyelenggara PPDB se-Balangan dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP),” ujarnya di Paringin, ibu kota Balangan, Arba (10/7).

Sosialisasi yang menghadirkan narasumber dari Penyuluh Anti Korupsi Kalsel, Muhammad Mujiburrahman tersebut, katanya, bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai potensi praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan PPDB.

BACA JUGA :  Baiti Jannati Center bersama Madrasah Pranikah Gelar Workshop Jodoh dan Pranikah Islami di Tabalong

“Narasumber menyampaikan apa-apa yang termasuk dalam kriteria tersebut, sehingga dalam pelaksanaan PPDB tidak terjadi praktik KKN,” katanya.

Ia menambahkan, transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan PPDB sangat penting untuk memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh calon peserta didik agar mendapatkan pendidikan yang layak.

“Dengan pemahaman yang baik tentang KKN dan jenis-jenis tindak pidana korupsi, diharapkan seluruh pihak yang terlibat proses PPDB dapat menjalankan tugas dengan jujur serta transparan sehingga praktek kecurangan dapat dihindari,” tambahnya.

Ketidaktahuan pihak sekolah dan guru mengenai praktek KKN dalam PPDB seringkali menjadi penyebab utama terjadinya penyimpangan.

BACA JUGA :  Adu Banteng dengan Ford di Batumandi, Dua Pengendara Beat Meregang Nyawa

Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh minimnya sosialisasi anti korupsi hingga ke lapisan bawah, termasuk sekolah. (ra)

Pewarta: M Rastaferian Pasya

Journalist - Balangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Guru Masuk Tambang

Rab Jul 10 , 2024
"Kunjungan para guru ke area tambang PT Adaro Indonesia, tidak hanya menjadi kesempatan untuk memperluas pemahaman tentang operasional pertambangan, tetapi juga untuk mengamati upaya perusahaan dalam pelestarian lingkungan"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip