
KOTABARU (TABIRkota) – TP PKK Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Pokja I menggelar kegiatan Pembinaan Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) di Era Digital sebagai bagian dari program kerja dalam mewujudkan anak yang cerdas, aman dan sehat.
Kegiatan yang dihadiri kader PKK Kecamatan, Desa, Kelurahan, Kader Posyandu, Guru PAUD serta perwakilan berbagai SKPD terkait tersebut, dilaksanakan di Gedung Wanita Ratu Intan Lantai 2, Kotabaru, Kamis (4/12).
Ketua TP PKK Kotabaru, Annisa Rusli dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris TP PKK, Yuliana Pasoloran mengatakan, pembinaan PAAR menjadi langkah strategis untuk meningkatkan literasi digital bagi orang tua di tengah semakin kompleksnya tantangan dunia digital bagi anak dan remaja.
“Perkembangan teknologi digital membawa manfaat besar bagi pendidikan dan kreativitas anak, namun juga menghadirkan tantangan seperti kecanduan gawai, paparan konten negatif, cyberbullying hingga ancaman kejahatan digital,” katanya.
Menurutnya, pembinaan sangat penting dalam upaya bersama mewujudkan anak-anak Kotabaru yang cerdas, aman dan sehat di era digital.
“Orang tua dan kader PKK harus memahami pola asuh yang tepat, tidak hanya melarang, tetapi mengarahkan dan mendampingi,” ujarnya.
Ia menambahkan, komunikasi yang baik dalam keluarga, pengaturan screen time, pendampingan penggunaan gawai, serta penanaman nilai agama dan moral sebagai benteng menghadapi era digital merupakan hal yang sangat penting.
“Mari kita bersama untuk terus beradaptasi dan bersinergi memperkuat peran keluarga sebagai benteng pertama tumbuh kembang anak,” tambahnya.
Pada kegiatan tersebut, nara sumber, Yansyah Fauzi menyampaikan materi terkait pola asuh digital dan pengenalan istilah baru yang kini menjadi isu nasional: JUPITER – Judi Online, Pinjaman Online Teratasi.
Menurutnya, istilah tersebut menjadi bagian dari program kerja Pokja I karena maraknya kasus remaja yang terjerat judi online dan pinjol.
“Sejumlah kasus nyata, seperti remaja yang harus membayar hingga puluhan juta rupiah akibat transaksi kredit, hingga kasus ekstrem pencurian motor orang tua untuk menutup hutang pinjol,” ujarnya.
Ia mengatakan, data menunjukkan bahwa remaja menjadi kelompok paling rentan, sehingga TP PKK Pusat memasukkan isu JUPITER ke dalam materi pola asuh.
“Ini bukan sekadar fenomena, tetapi sudah menjadi masalah nasional,” katanya.
Diharapkan, para kader PKK dan orang tua dapat meningkatkan kewaspadaan, memperkuat edukasi digital serta membangun komunikasi terbuka dengan anak dan remaja agar tidak terjerumus dalam praktik berbahaya di dunia digital. (cah/ra)




