Pimpin Rakor Penanganan Stunting, Bupati Tabalong Minta Perangkat Daerah dan Pambakal Jadi Orang Tua Asuh

“Pemkab Tabalong telah menyusun langkah-langkah strategis dalam penanganan stunting, seperti memastikan kesamaan data anak yang stunting”

Bupati Tabalong, H Muhammad Noor Rifani didampingi Wabup, Habib Muhamamad Taufani Alkaf memimpin Rakor Rencana Aksi Penanganan Stunting (foto: TABIRkota/ist)

TANJUNG (TABIRkota) – Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), H Muhammad Noor Rifani meminta para perangkat daerah seperti SKPD dan Camat serta Pambakal (Kepala Desa, red) agar menjadi orang tua asuh bagi anak stunting.

Hal tersebut disampaikan H Muhammad Noor Rifani saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Rencana Aksi Penanganan Stunting di Aula Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tabalong, Tanjung, Arba (3/12).

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong mengintervensi angka prevalensi stunting yang mengalami kenaikan 5 persen pada 2025 ini.

“Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting mencapai 18,1 persen dan sekarang berada di angka 23,1 persen,” ujarnya.

Ia mengatakan, Pemkab Tabalong sendiri telah menyusun langkah-langkah strategis dalam penanganan stunting, seperti memastikan kesamaan data anak yang stunting.

“Data tadi sudah kami pastikan dan memakai data 1.175 orang yang akan kami tangani yang terbagi dari 12 kecamatan,” katanya.

Dari seribu lebih anak yang stunting, Pemkab Tabalong akan membagi masing-masing SKPD, seluruh camat dan kepala desa untuk melakukan penanganan, sekaligus menjadi orang tua asuh.

Ia menambahkan, dengan intervensi yang dilakukan dan saling berkolaborasi serta bersinergi, diyakini dalam dua sampai tiga bulan nanti akan terjadi perubahan terkait jumlah anak-anak yang stunting.

“Upaya jangka pendek dalam penanganan stunting yaitu dengan penambahan gizi, vitamin dan lainnya agar pertumbuhan anak cepat berkembang hingga stunting dapat turun,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabalong, H Husin Ansari mengatakan, seribu lebih anak stunting tersebut sudah sesuai data by name, by address yang masuk dalam inovasi Sistem Informasi Penanganan Stunting (Si-Penting).

“Data yang dijadikan rujukan oleh semua SKPD, selalu diupdate setiap bulan oleh kader posyandu dan puskesmas di semua kecamatan,” katanya.

Usai pelaksanaan rakor, Dinkes Tabalong akan meluncurkan aplikasi Si-Penting dan membagi orang tua asuh dari anak-anak yang stunting.

Juga akan dilakukan koordinasi dengan dinas terkait dan penyaluran bantuan 7.000 susu dari kementerian untuk penanganan stunting. (lhm/ra)

Pewarta: Ilham Ali Naufal

Journalist - Tabalong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ekologi Jiwa

Kam Des 4 , 2025
"Bumi tidak menuntut banyak- hanya agar manusia hidup dengan cukup, dengan hormat dan dengan kasih"

You May Like

TABIRklip