Harga Eceran Beras Premium di Puruk Cahu Tertinggi se-Kalteng, Pemkab Mura Bersama Bapanas Pantau HET

“penyebab utama kenaikan harga beras di Mura adalah tingginya biaya transportasi karena kondisi geografis serta jarak tempuh yang jauh dari daerah pemasok”

Pemantauan HET di toko-toko dan ritel modern di Puruk Cahu terkait tingginya harga beras premium (foto: TABIRkota/kominfo mura)

PURUK CAHU (TABIRkota) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan pemantauan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium di toko dan ritel modern di Puruk Cahu, ibu kota Mura, Arba (5/11).

Kegiatan pemantauan yang melibatkan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM serta Bagian Ekonomi dan SDA Sekretariat Daerah (Setda) Barsel tersebut, dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas laporan kenaikan harga beras di pasaran yang menjadikan Mura sebagai salah satu daerah dengan harga beras premium tertinggi di Kalteng.

Pada kegiatan pemantauan tersebut, tim Bapanas dipimpin Razif dan Yuda dari Direktorat Pengendalian Kerawanan Pangan untuk mengecek langsung kondisi pasar dan distribusi beras.

Kadis Ketahanan Pangan Mura, Lentine Miraya mengatakan, penyebab utama kenaikan harga beras di Mura adalah tingginya biaya transportasi dari daerah pemasok.

“Kita mengusulkan agar pemerintah pusat mempertimbangkan skema subsidi biaya pengangkutan, karena hingga kini belum ada regulasi yang mengatur penggunaan dana daerah untuk subsidi distribusi pangan,” katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindagkop UKM Mura, Roy Chahyadi menambahkan, pihaknya telah melaksanakan operasi pasar murah guna menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat.

“Operasi pasar murah diharapkan dapat membantu menekan dampak kenaikan harga beras premium di tingkat pengecer,” katanya.

Sementara itu, perwakilan Bapanas, Razif mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti hasil pemantauan dengan melakukan koordinasi bersama kementerian terkait untuk memastikan harga pangan tetap stabil dan tidak terjadi kenaikan yang tidak wajar di tingkat distributor maupun pengecer.

“Hasil pemantauan menunjukkan bahwa tingginya harga beras premium selain dipengaruhi oleh harga dari daerah pemasok, juga disebabkan kondisi geografis dan jarak tempuh yang jauh menuju wilayah pedalaman, sehingga biaya distribusi menjadi lebih mahal,” katanya.

Dari pengecekan di beberapa toko dan ritel modern di Puruk Cahu, harga beras premium tercatat mengalami kenaikan, walaupun di beberapa toko dilaporkan mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya.

Hasil pemantauan diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah pusat dalam menetapkan kebijakan yang berpihak kepada daerah-daerah dengan tantangan geografis dan biaya logistik tinggi, guna menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di seluruh wilayah. (ded/ra)

Pewarta: Mardedi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

IBCA MMA HST Raih Empat Medali di Porprov XII Kalsel

Rab Nov 5 , 2025
"Cabor IBCA MMA HST meraih empat medali, terdiri dari satu medali emas dan tiga perunggu pada Porprov XII Kalsel di Tanah Laut"

You May Like

TABIRklip