
BANJARBARU (TABIRkota) – Tim SAR Gabungan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil menemukan korban terakhir dari kecelakaan kapal kelotok pengangkut batubara karungan yang tenggelam di Sungai Barito.
Menurut Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada koordinast 3°20’787″S – 114°32’588″E.
“Korban ditemukan sekitar pada Sabtu (4/10), sekitar pukul 16.50 Wita, 30 meter dari lokasi kejadian atau Last Know Position (LKP),” ujarnya melalui keterangan pers yang diterima TABIRkota.com di Banjarbaru, ibu kota Kalsel, Ahad (5/10).
Peristiwa tenggelamnya klotok tersebut pertama kali dilaporkan nggota Ditpolair Polda Kalsel, Aipda Mathias pada Jumat (3/10) pukul 15.03 WITA.
Berdasarkan laporan, peristiwa nahas itu terjadi pada koordinat 3°20’37.44″S – 114°32’41.76″E tepat di depan PT Australbyna atau sekitar 35 kilometer dari Basarnas Banjarmasin dengan waktu tempuh sekitar satu jam melalui jalur sungai.
Setelah menerima laporan, Tim SAR Gabungan segera dikerahkan menuju lokasi untuk melakukan pencarian terhadap korban kapal kelotok yang dilaporkan tenggelam.
Operasi pencarian melibatkan unsur gabungan dari Basarnas Banjarmasin, Ditpolair Polda Kalsel, Satpolair Polresta Banjarmasin, Water Rescue Banjarmasin, PMI Kota Banjarmasin serta masyarakat setempat.
I Putu Sudayana mengatakan, setelah ditemukan, jasad korban yang diketahui atas nama Ahmad Fauzi tersebut, dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Setelah proses evakuasi dan identifikasi selesai dilakukan, pada pukul 17.00 WITA Tim SAR Gabungan melaksanakan debriefing evaluasi dan seluruh unsur kembali ke kesatuan masing-masing,” katanya.
Dengan ditemukannya korban, tambahnya, operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup.
“Selama proses pencarian, Tim SAR menggunakan sejumlah alat utama dan peralatan pendukung (Alut dan Palsar), antara lain Rescue Car D-Max, KN SAR 407, Rubber Boat dan Mesin Tempel, Aqua Eye, Peralatan Selam serta Peralatan Komunikasi dan Perorangan,” tambahnya.
Cuaca di lokasi saat operasi SAR berlangsung dilaporkan gerimis dengan arus sungai sedang, namun tidak ada kendala berarti yang menghambat jalannya pencarian. (ra)