Jasad Korban Helikopter Jatuh di Hutan Mantewe Kalsel Diserahkan ke RS Bhayangkara Banjarmasin, Operasi SAR Ditutup

“Jasad korban dievakuasi dari Tanbu menggunakan enam unit ambulance pada Kamis (4/9) sekitar pukul 22.30 Wita dan tiba di RS Bhayangkara Banjarmasin pada Jum’at sekitar pukul 02.45 Wita”

 Laksamana Pertama TNI, Yudha Bramantyo dalam konferensi pers bersama Gubernur Kalsel, H Muhidin, Kapolda, Pangdam VI, Ketua DPRD, Danrem 101 Antasari serta forkopimda (foto: TABIRkota/hms basarnas bjm)

BANJARMASIN (TABIRkota) – Operasi SAR terhadap para korban helikopter BK117 D-3 milik Eastindo Air yang jatuh di pegunungan Meratus di hutan Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi ditutup.

Penutupan Operasi SAR disampaikan seusai penyerahan delapan jasad korban oleh Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Laksmana Pertama TNI Yudhi Bramantyo kepada Kabid Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol Muhammad El Yandiko di RS Bhayangkara Banjarmasin, Jum’at (5/9) dini hari.

Menurut Laksmana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, delapan jasad korban diserahkan kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.

“Delapan jasad korban dievakuasi dari Tanbu menggunakan enam unit ambulance pada Kamis (4/9) sekitar pukul 22.30 Wita dan tiba di RS Bhayangkara Banjarmasin pada Jum’at sekitar pukul 02.45 Wita,” ujarnya.

Sebelumnya, Senin (1/9), helikopter tipe BK117-D3 milik Eastindo yang berangkat dari Bandara Kotabaru menuju Bandara Palangkaraya hilang kontak di wilayah hutan Mantewe.

Helikopter dengan delapan penumpang tersebut, lepas landas pukul 00.46 UTC atau 07.46 WIB dengan perkiraan tiba pukul 02.15 UTC atau 09.15 WIB namun hilang kontak di posisi sekitar 4 kilometer dari air terjun Mandin Damar pada titik koordinat 3° 6’54.58″S 115°41’21.62″E.

Arba (3/9) sekitar pukul 15.53 Wita, Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan puing-puing helikopter nahas tersebut di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Sepanjang Kamis (4/9), Tim SAR Gabungan melakukan proses evakuasi tujuh korban lainnya. Proses evakuasi berjalan lambat karena terkendala cuaca dan medan yang sulit.

Jasad para korban yang ditemukan sebagian masih dapat dikenali namun sebagian lainnya sulit diidentifikasi karena kondisi tubuh terbakar.

Dari delapan korban, tiga diantaranya Warga Negara Asing (WNA), masing-masing dari Australia, Brazil dan India. (ra)

TABIRkota

Dari Banua Untuk Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kotak Hitam Helikopter Jatuh di Hutan Mantewe Kalsel Ditemukan Gosong

Jum Sep 5 , 2025
"Saat ditemukan, kotak hitam masih menempel di badan helikopter, tepatnya di pangkal ekor namun dalam kondisi gosong bekas terbakar"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip