
TANJUNG (TABIRkota) – Diklat Standarisasi Guru Alquran Metode Tilawati yang dilaksanakan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), diharapkan dapat mewujudkan generasi qurani di kabupaten setempat.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Tabalong, Habib Muhammad Taufani Alkaf saat membuka kegiatan Diklat Standarisasi Guru Alqurani Metode Tilawati Level 1 di Gedung Informasi Pembangunan, Kecamatan Tanjung, Sabtu (2/8).
Menurutnya, kegiatan diklat yang dilaksanakan bersama Koordinator Pengembangan Alquran (KPA) Metode Tilawati Tabalong tersebut, sangat mendukung visi Tabalong Smart yaitu Religius.
“Diklat ini juga merupakan penerapan nilai-nilai religius di sekolah-sekolah yang sejalan dengan pelaksanaan Sekolah Mengaji tingkat SD dan SMP se-Tabalong,” ujarnya.
Program Sekolah Mengaji, rencananya akan mulai diterapkan di Tabalong pada 2026 mendatang.
Melalui diklat tersebut, katanya, para guru diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas dan keterampilan dalam mengajarkan Alquran kepada generasi muda.
“Semoga seluruh materi dalam diklat dapat diterapkan untuk meneruskan pengajaran Alquran kepada para siswa,” katanya.
Sementara itu, Ketua PC PMII Tabalong, Muhammad Nor Azimy Ilhami mengatakan, diklat metode tilawati kali ini merupakan yang pertama kali digelar PMII di Kalsel.
“Antusias peserta luar biasa, bukan hanya dari Tabalong, bahkan ada juga yang dari luar Tabalong,” katanya.
Ketua KPA Metode Tilawati, Wahyudinnor menambahkan, kegiatan diklat tersebut dilaksanakan sebagai ikhtiar bersama untuk meningkatkan kualitas para pengajar dalam upaya mencetak generasi Alquran.
“Diklat yang dilaksanakan dua hari ini, diharapkan melahirkan para ustadz dan ustadzah yang siap berproses menjadi profesional,” tambahnya.
Pada diklat tersebut, para peserta diberikan keterampilan dan kemampuan membaca Alquran mulai dari jilid satu sampai enam.
Diharapkan, diklat dapat terus dilaksanakan dengan kuota lebih banyak dan gratis, karena untuk diklat saat ini masih dengan sistem berbayar. (lhm/ra)