BARABAI (TABIRkota) — Hamidan (35), habib palsu di Desa Hawang, Kecamatan Limpasu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengaku bermarga Assegaf yang akhirnya ditangkap polisi karena kasus Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor).
Menurut Ketua RT 8 Desa Hawang, Dayat, awalnya Hamidan datang membawa gelagat yang baik dengan marga Assegaf.
“Hamidan kemudian dibangunkan rumah dan majelis Nurul Mustafa tempatnya mengajar hasil swadaya warga,” ujarnya di Barabai, Ibu Kota HST, Jum’at (20/6).
Kecurigaan mulai muncul, katanya, setelah tokoh masyarakat dimusuhi dan sering disinggung saat pengajian Hamidan.
“Awalnya memang ceramah, tanpa kitab, namun ujung-ujungnya mencela warga Hawang pada setiap kajian,” katanya.
Warga yang resah, mencari-cari informasi kebenaran status habib dari Hamidan.
Salah seorang warga yang tinggal di Kabupaten Tanah Laut (Tala) pulang ke Hawang mengenali Hamidan, namun ia bingung dengan status kehabiban pelaku.
Setelah sebulan, tambahnya, pihaknya menghubungi warga yang tinggal di Tala untuk mencarikan informasi kebenaran status habib dari Hamidan.
“Setelah ditelusuri ke kampung pelaku, di Jalan Raya Batakan, Kecamatan Panyipatan, ternyata Hamidan bukanlah seorang habib,” tambahnya.
Warga yang geram lansung melaporkan ke Polsek Limpasu, setelah ditelusuri ternyata Hamidan memiliki catatan kriminal sebagai buronan kasus curanmor.
Berbekal informasi tersebut, pihak kepolisian langsung menangkap Hamidan pada Arba (18/6) sekitar pukul 19.00 Wita.
Ternyata Hamidan telah dua kali melakukan curanmor di Kabupaten Banjar dan melarikan diri ke Hawang. (fer)
