Disdik HST Tuturkan Sejarah Pertempuran Hangkingkin kepada Murid SMPN 15

“Sebelum penuturan, 100 murid SMPN 15 HST berjalan sejauh 1,5 kilometer menuju monumen pertempuran hangkingkin sebagai relfeksi nilai perjuangan para pahlawan”

Kasi Kesenian dan Kebudayaan, Disdik HST, Masruswian didampingi Babinsa Koramil Batu Benawa menuturkan kisah perjuangan Bachtiar di Monumen Pertempuran Hangkingkin (foto: TABIRkota/ferian sadikin)

BARABAI (TABIRkota) — Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) menuturkan sejarah pertempuran Hangkingkin kepada murid SMPN 15 HST.

Sejarah tersebut dituturkan oleh Kepala Seksi (Kasi) Kesenian dan Kebudayaan Disdik HST, Masruswian dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan, di Monumen Pertempuran Hangkingkin, Desa Baru, Kecamatan Batu Benawa, Selasa (20/5).

Menurutnya, nilai sejarah dan kisah heroik para pejuang terdahulu, harus diwariskan kepada generasi sekarang, apalagi di era modern saat ini.

“Banyak titik-titik pertempuran di HST yang memiliki nilai sejarah yang perlu dituturkan ke peserta didik, salah satunya di Monumen Pertempuran Hangkingkin,” ujarnya.

Ia mengatakan, masih banyak dari sejarah para pejuang di HST yang perlu dituturkan dan diwariskan kepada generasi muda.

“Untungnya, kami dibantu oleh kawan-kawan Nanang Galuh serta Kumpulan Pelestari Budaya dan Sejarah (Kumbar) HST untuk perlahan menelusuri jejak pahlawan,” katanya.

Mengutip dari berbagai sumber, tambahnya, pertempuran hangkingkin terjadi pada 3 Maret 1949 antara para pejuang markas Z-61 sektor Batu Benawa dengan penjajah Belanda.

“Kala itu, berawal dari pembunuhan tiga pejuang saat sedang rapat di Tanjung Hantakan dan Belanda kembali menuju pos militernya di Desa Kalibaru dengan membawa dua pejuang yang tertangkap,” tambahnya.

Kabar itu sampai ke telinga para pejuang yang berada di Desa Pagat dan Haliau, sehingga pejuang Markas Daerah Z-61 dipimpin Bachtiar menghadangnya di hutan Hangkingkin.

Pertempuran Hangkingkin pun akhirnya pecah dan berlangsung selama 26 jam yang akhirnya menewaskan Bachtiar sebagai wakil komandan markas Z-61 sektor Batu Benawa bersama tujuh pejuang lainnya.

Akibat pertempuran tersebut, lima rumah penduduk hancur dan dua pejuang luka berat, namun dari pihak Belanda 16 serdadu mereka tewas, tujuh luka berat serta dua granat berhasil dirampas.

Untuk mengenang perjuangan itu, dibangunkanlah monumen pertempuran hangkingkin pada program Tentara Masuk Desa (TMD) MAN LXIV Kodim 1002/HST tahun 2000. (fer)

Pewarta: M Ferian Sadikin

Journalist | Editor | - Hulu Sungai Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kejar Target Pembangunan, Satgas TMMD Kodim 1012/Buntok Lanjutkan Pekerjaan di Malam Hari

Sel Mei 20 , 2025
"Kerja lembur di malam hari menjadi strategi Satgas TMMD Kodim 1012/Buntok mengejar target pembangunan infrastruktur di Talio"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip