Putus “Patalian”, Pemuda di HST Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

“Sebelum mengakhiri hidup, MR masih sempat berbaur dengan masyarakat untuk gotong royong”

Petugas kepolisian olah TKP di eks Gedung Puskesmas Pembantu Desa Paya Besar (foto: TABIRkota/polres hst)

BARABAI (TABIRkota) — MR (24), warga Desa Paya Besar, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) rela mengakhiri hidup dengan gantung diri, diduga karena putus “patalian” atau pertunangan.

Pambakal atau Kepala Desa Paya Besar, Iberahim mengatakan, MR ditemukan gantung diri di kamar mandi bekas gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) pada Sabtu kemarin (19/4) sekitar pukul 18.20 Wita.

“MR menggantung di “galagar” atau kayu penyangga atap eks gedung Pustu yang saat ini jadi sekretariat pemadam swasta,” katanya di Barabai, ibu kota HST, Ahad (20/4).

Sebelum mengakhiri hidup, ujarnya, MR sempat membaur dengan masyarakat untuk gotong royong, persiapan pernikahan salah satu warga.

“Jelang Dzuhur MR sempat ke Barabai dan pukul 13.00 Wita, hilang kontak dengan rekannya,” ujarnya.

Ia menambahkan, motif gantung diri belum diketahui, semua proses penyeidikan dipercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

“Setahu kami, MR akan melangsungkan pernikahan 4 Mei mendatang dengan perempuan yang tinggal di Barabai,” tambahnya.

Informasi beredar di media sosial, MR yang merupakan seorang satpam tersebut mengakhiri hidupnya, diduga karena putus dengan pacarnya, namun kepastian motifnya belum diketahui.

Anggota Polres HST telah memasang garis polisi untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk penyelidikan. (fer)

Pewarta: M Ferian Sadikin

Journalist | Editor | - Hulu Sungai Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Halal Bihalal PAN HST, Habib Hafiz Perjuangkan Aspirasi Kader

Ming Apr 20 , 2025
"Sebagai penyambung lidah masyarakat, PAN HST akan memperjuangkan dan menyerap pelbagai aspirasi"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip