Psikolog UPTD PPA HSS Paparkan Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Gen Z

“Gen Z lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya, karena paparan teknologi dan media sosial yang lebih intens dibandingkan masa lalu”

Psikolog dari UPTD PPA HSS, Norhafizha Rinanda (foto: TABIRkota/alfi syahrin)

KANDANGAN (TABIRkota) – Psikolog dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), Norhafizha Rinanda memaparkan dampak media sosial terhadap kesehatan mental Generasi Z (Gen Z).

Menurutnya, Gen Z lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya, karena paparan teknologi dan media sosial yang lebih intens dibandingkan masa lalu.

“Gen Z, sejak kecil telah terbiasa dengan gadget dan media sosial yang membuat mereka lebih mudah terpengaruh informasi di dunia maya,” ujarnya di Kandangan, ibu kota HSS, Selasa (4/2).

Ia mengatakan, banyak anak muda merasa cemas jika tidak bisa mengikuti gaya hidup yang mereka lihat di media sosial.

“Ketika tidak mampu memenuhi standar yang mereka lihat, muncul perasaan rendah diri, kecemasan atau bahkan tindakan negatif seperti mencuri, demi mendapatkan barang yang diinginkan,” katanya.

Juga banyak anak muda yang merasa kurang percaya diri ketika melihat pencapaian teman-temannya di media sosial hingga berimbas pada kehidupan akademik.

Yang mana, tambahnya, menjadi lebih suka menyendiri, kurang percaya diri dan mengalami isolasi sosial.

“Bahkan, ada peningkatan jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) akibat paparan konten negatif di media sosial, seperti kekerasan yang kemudian mereka tiru dalam kehidupan nyata,” tambahnya.

Gen Z diimbau untuk mengenali gejala awal gangguan kesehatan mental, seperti perubahan suasana hati dan perilaku hingga Fear of Missing Out (FOMO) atau merasa takut ketinggalan.

Diperlukan kerja sama dari orang tua, sekolah dan lingkungan sekitar untuk menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi kesehatan mental anak-anak muda.

Saat ini, sebagian anak muda sudah lebih terbuka dalam membicarakan kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya seperti Milenial dan Gen X.

Kini, semakin banyak anak muda yang berani mencari pertolongan ketika merasakan adanya gangguan psikologis.

Jika merasakan adanya gangguan kesehatan mental, segera mencari dukungan melalui orang-orang terdekat serta berkonsultasi ke psikolog. (zr)

Pewarta: M Alfi Syahrin

Journalist - Hulu Sungai Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Komisi III DPRD Kotabaru Tanggapi Usulan Pambakal Terkait Pengadaan Mobil Operasional Pemdes

Sel Feb 4 , 2025
"Dengan luasnya wilayah geografis Kotabaru, keberadaan kendaraan operasional sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip