JAKARTA (TABIRkota) – Sebaran awan panas akibat aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki masih membahayakan dan menghambat operasional Bandar Udara (Bandara) yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, berdasarkan laporan tim vulkanologi Badan Geologi di Flores Timur, sebaran abu mengakibatkan penutupan bandara di Maumere, Ende, Kupang dan lainnya.
“Hari ini, Jumat (8/11) sejak pukul 01.25 Wita dini hari hingga siang, Gunung Lewotobi mengalami setidaknya empat kali erupsi susulan dengan durasi 1.770 detik,” ujarnya di Jakarta, dilansir dari antaranews.com, Jumat (8/11).
Tinggi kolom abu, katanya, berkisar satu kilometer hingga lima kilometer lebih ke udara, dari bagian puncak gunung.
“Sebaran abu tebal itu mengarah ke utara sampai barat laut, sehingga membuat sebagian operasional bandara terhambat,” katanya.
Sebelumnya, pada 1 November, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan letusan mencapai ketinggian 1.500 hingga 2.000 meter yang menghasilkan aliran lava lambat, namun masyarakat masih beraktivitas normal.
3 November, aktivitas gunung meningkat drastis dengan 43 gempa letusan hingga statusnya dinaikkan ke Awas (Level IV) dan radius aman diperluas menjadi 7 km.
Letusan terus terjadi hingga dini hari serta menyebabkan sembilan warga sekitar menjadi korban dan dinyatakan meninggal dunia.
Dengan masih adanya aktivitas erupsi di Gunung Lewotobi hingga saat ini, masyarakat diimbau agar terus meningkatkan kewaspadaan. (zr)