BARABAI (TABIRkota) — Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammad Fuad Rahman atau Kayla Untara menginginkan para sastrawan melahirkan karya dari riset saat pelaksanaan Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XXI yang akan digelar di Desa Budaya Barikin, Kecamatan Haruyan.
Menurut Kayla Untara, tahun ini aruh sastra akan disuguhkan konsep yang berbeda dari 20 tahun belakangan.
“Aruh sastra di HST akan membawa para peserta untuk merasakan esensi dari aruh atau kenduri yang sesungguhnya,” ujarnya, di Barabai, Ibu Kota HST, Sabtu (30/11).
Penyelenggara aruh sastra HST, katanya, ingin para peserta melahirkan karya berdasarkan pendekatan dan mini riset tentang sosial budaya di Desa Barikin, Tatah dan Panggung.
“Setelah karyanya lahir, kami mengharapkan peserta meningkatkan nilainya melalui proses enkranisasi atau pengaplikasian karya tulis jadi visual,” katanya.
Ia menambahkan, keterlibatan para peserta dalam mini riset agar karya sastra yang dilahirkan juga memiliki “ruh” yang berdampak pada seni dan budaya lokal.
“ASKS ke-21 di HST diselenggarakan dua sesi, pertama 6 hingga 8 Desember 2024 fokus untuk riset, sedangkan sesi kedua 2025 proses penyerahan hasil karya,” tambahnya.
Selain riset, ASKS ke-21 bertajuk “Mamucukani Aksara, Maranggam Sastra” tersebut juga diisi dengan seminar enkranisasi dan pembelajaran di sekolah, diskusi sastra pantun, mangawah atau memasak nasi hingga makan bersama serta pagelaran seni. (fer)