BANJARMASIN (TABIRkota) – Dalam rangka meningkatkan literasi digital mahasiswa, Tular Nalar melalui Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Banjarmasin kembali menggelar pelatihan kelas Sekolah Kebangsaan (SK) di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (14/10).
Menurut Koordinator Wilayah MAFINDO Banjarmasin, Sri Astuty, kegiatan pelatihan yang menyasar mahasiswa Angkatan 2024 tersebut, merupakan bentuk edukasi literasi digital, penginderaan hoaks di media sosial serta kegiatan cek fakta.
“Hal tersebut penting, terutama bagi mahasiswa Angkatan 2024 sebagai generasi muda yang aktif pada ruang digital, menjelang penyelenggaraan Pilkada pada 27 November mendatang,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, peserta diajak berdiskusi tentang pentingnya mengawal demokrasi dan korelasinya dengan kemampuan menginderakan hoaks pemilu.
Melalui pemahaman mengenai Kacau IDE (Isi, Diri dan Emosi) ala Tular Nalar, peserta SK diharapkan mampu mengidentifikasi informasi mengenai Pilkada di platform digital.
Selain itu, kata Sri Astuty, para peserta akan diberikan pemahaman tentang bagaimana cara memilih yang terbaik dan menangkal hoaks serta melakukan kegiatan cek fakta.
“Peserta juga didorong untuk menjadi agen penangkal hoaks dengan membagikan ilmu yang didapat kepada orang lain, seperti sistem multi-level marketing melalui satu orang yang dapat menjadi jembatan untuk mencerahkan kepada beberapa orang lainnya,” katanya.
Fasilitator kegiatan SK, Rafi Fauzi menambahkan, acara berjalan cukup seru karena para peserta sangat aktif bertanya serta menceritakan hal yang berkaitan dengan hoaks dan pemilu.
“Teman-teman peserta SK juga berjanji untuk ikut menyebarluaskan informasi yang diperoleh pada kegiatan diskusi untuk membantu orang di sekitar menghadapi berita palsu, terutama mendekati pilkada mendatang,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP ULM, Yuanita Setyastuti mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan tim MAFINDO Banjarmasin.
“Kegiatan tersebut sangat erat dengan pelaksanaan Tridarma perguruan tinggi, bermitra dan berkolaborasi untuk mengedukasi serta sebagai bentuk implementasi pengabdian masyarakat dalam kerangka meningkatkan kemampuan literasi digital atas berbagai informasi yang bertebaran,” katanya.
Kegiatan Sekolah Kebangsaan yang berlangsung selama tiga jam tersebut, diikuti sekitar 152 mahasiswa dengan rentang usia 18 hingga 21 tahun.
Kegiatan diawali dengan diskusi terkait tema yang dibawakan para fasilitator dan selanjutnya, peserta belajar mengidentifikasi hoaks dan mengenali ancamannya.
Menambah keseruan acara, para peserta diajak melakukan permainan interaktif mengenai distorsi informasi.
Tular Nalar sendiri merupakan sebuah program pelatihan literasi digaital yang diprakarsai MAFINDO bersama dengan Google.org dan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. (zr)