RANTAU (TABIRkota) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menanggapi darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah setempat dengan memfokuskan pengawasan di daerah rawan.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Tapin, Raniansyah, daerah rawan tersebut masing-masing Kecamatan Candi Laras Utara (CLU), Candi Laras Selatan (CLS), Tapin Tengah, Bakarangan, Tapin Selatan dan Lokpaikat.
“Meskipun tidak ada kebakaran yang aktif, namun kami tetap mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terutama di enam kecamatan tersebut,” ujarnya di Rantau, Ibu Kota Tapin, Selasa (1/10).
BPBD, katanya, telah melakukan berbagai langkah proaktif dalam penanganan karhutla, diantaranya sosialisasi kepada masyarakat mengenai potensi bencana.
“Kami juga membentuk kelompok masyarakat penanggulangan bencana serta melakukan simulasi dan pengecekan peralatan untuk menghadapi kemungkinan bencana,” katanya.
Selama fase tanggap darurat, tambahnya, BPBD mendirikan posko gabungan dengan melibatkan TNI, POLRI serta masyarakat.
“Untuk penanganan pasca bencana, BPBD akan fokus pada rehabilitasi dan rekonstruksi dengan pengajuan Dana Siap Pakai (DSP),” tambahnya.
Tercatat, Januari hingga awal Oktober, sejumlah lokasi di Tapin mengalami kebakaran, antara lain Pasar Keraton Raya di Kelurahan Kupang, Pantai Cabe di Salam Babaris dan Pulau Pinang Utara di Binuang dengan total luas terbakar sekitar 1 hektare.
Hingga saat ini, BPBD Tapin terus melakukan langkah-langkah mitigasi kebakaran dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla. (zr)