Verifikasi dan Validasi e-PPGBM Pokja Balanting, Satu Desa di Balangan Zero Stunting

“Hasil verifikasi dan validasi yang dilaksanakan awal Juli lalu, dari 11 desa yang berpotensi stunting di Balangan, Lok Batung dinyatakan telah zero stunting”

Proses verifikasi dan validasi balita stunting oleh Pokja Balanting (foto: TABIRkota/mc blg)

PARINGIN (TABIRkota) – Berdasarkan verifikasi dan validasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dari Kelompok Kerja (Pokja) Balangan Lawan Stunting (Balanting), diketahui satu desa di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak lagi terdapat balita stunting atau zero stunting.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Balangan, Ainun Faridah, verifikasi dan validasi tersebut dilakukan pada awal Juli lalu untuk periode Februari hingga Juni 2024.

“Hasil verifikasi dan validasi, dari 11 desa yang berpotensi stunting di Balangan, terdapat satu desa yang sudah dinyatakan zero stunting, yaitu Lok Batung, Kecamatan Paringin,” ujarnya di Paringin, ibu kota Balangan, Selasa (16/7).

BACA JUGA :  Buka Sosialisasi Pengelolaan Sampah, Ketua TP PKK HST Tekankan Penerapan 3R

11 desa berpotensi stunting itu sendiri masing-masing Lok Batung, Murung Ilung, Lamida Bawah, Tarangan, Suryatama, Puyun, Gunung Riut, Aniungan, Kasai, Tariwin dan Lampihong Kanan.

Sedangkan Tim Pokja Balanting yang melakukan verifikasi dan validasri, terdiri dari perwakilan Dinkes Balangan, Baperinda, DP3APPKBPMD, Satgas Stunting Kabupaten serta dari PT Adaro Indonesia.

Ainun Faridah mengatakan, dari hasil verifikasi dan validasi juga diketahui, dari 11 desa berpotensi stunting, terdapat tiga desa yang masing-masing memiliki satu balita stunting.

“Tiga desa tersebut masing-masing Aniungan, Murung Ilung dan Tariwin dimana diketahui, balita stunting di desa-desa itu memiliki penyakit penyerta yang membutuhkan penanganan intensif dalam waktu tiga hingga enam bulan,” katanya.

BACA JUGA :  Jelang Ramadhan, Wabup HST Pimpin Operasi Pasar

Selain itu, tambahnya, diketahui terdapat dua desa yang masing-masing memiliki dua balita stunting, yaitu Puyun dan Kasai yang memiliki penyakit penyerta yang membutuhkan penanganan intensif dalam waktu kurang lebih enam bulan.

“Para balita stunting yang ditemukan tersebut, diarahkan agar dilakukan pemeriksaan secara lebih mendalam dan mendapat perawatan intensif serta tata laksana gizi secara teratur,” tambahnya.

Proses verifikasi dan validasi dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk dokter anak, untuk memastikan keakuratan data dan memberikan rekomendasi penanganan yang tepat bagi balita stunting.

Tim verifikasi juga melakukan pengukuran antropometri, pemeriksaan kesehatan dan wawancara dengan keluarga balita stunting.

BACA JUGA :  Benahi eks Gedung MTQ, PUPR HST Habiskan Dana 6,8 Miliar

Sebelumnya, pada Juni lalu telah dilakukan Gerakan Intervensi Serentak Pengukuran dan Penimbangan Balita di seluruh wilayah Balangan dan berhasil memetakan kondisi status gizi dari 98.88 persen balita.

Angka 98.88 persen itu sendiri, telah melebihi target minimal nasional yang hanya dipatok diangka 90 persen. (ra)

Pewarta: M Rastaferian Pasya

Journalist - Balangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kejuaraan Open Karate Yogyakarta State University Cup IX, Atlet Karate PPLPD Kalsel Raih 4 Medali

Sel Jul 16 , 2024
"Pada Open Karate Yogyakarta Championship State University Cup IX, atlet karate PPLPD Kalsel berhasil meraih empat medali, terdiri dari dua emas, satu perak dan satu perunggu"

You May Like

TABIRklip