BUNTOK (TABIRkota) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) mengimbau pihak sekolah, khususnya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) agar tidak melakukan perploncoan pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Menurut Wakil Ketua I DPRD Barsel, Hj Nyimas Artika, saat ini sejumlah SMP dan SMA di Barsel sudah mulai melaksanakan MPLS.
“Kami harap, sekolah-sekolah yang saat ini dan nanti akan melaksanakan MPLS, agar tidak melakukan plonco terhadap siswa baru,” ujarnya di Buntok, ibu kota Barsel, Senin (8/7).
Apabila nantinya ditemukan ada praktek perploncoan pada mekanisme MPLS, katanya, maka harus diberikan sanksi tegas oleh instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik).
“Kegiatan MPLS yang diutamakan adalah mendidik agar para siswa baru betul-betul mengenal lingkungan sekolah, para guru dan teman-temannya,” katanya.
Ia menambahkan, pemberlakukan hukuman boleh saja dilakukan pada siswa baru saat mengikuti MPLS, namun hendaknya dilakukan dengan cara mendidik.
“Jangan diberikan hukuman fisik, tetapi yang lebih mendidik seperti misalnya menanam pohon,” tambahnya.
Pihak sekolah juga diimbau untuk melaksanakan MPLS di sekolah masing-masing agar mudah dilakukan pengasawan sehingga tidak ada kegiatan yang mengarah pada tindakan plonco.
Diharapkan, kegiatan MPLS kali ini berjalan lancar dan memberikan manfaat kepada para siswa baru yang mengikutinya. (ra)