
PARINGIN (TABIRkota) – Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel), Sufriannor berharap, masyarakat yang berada di daerah rawan bencana, dapat lebih siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.
Hal tersebut disampaikan Sufriannor menanggapi kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan dan Penguatan Fasilitataor Desa Tangguh Bencana (Destana) Bagi Aparatur Desa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat di Hotel G’Sign Banjarmasin pada 29 Oktober hingga 1 November kemaren.
Menurutnya, melalui kegiatan Bimtek tersebut, strategi pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat menjadi lebih cepat tercapai dan indikator terpenuhi.
“Sehingga masyarakat di daerah rawan bencana dapat lebih siap bahkan dapat hidup harmonis dengan bencana,” ujarnya di Paringin, ibu kota Balangan, Senin (3/11).
Ia mengatakan, setiap daerah memiliki potensi bencana dengan karakter yang berbeda-beda, termasuk di Balangan.
“Hal tersebut disebabkan berbagai faktor penyebab, baik yang disebabkan oleh faktor alam maupun non alam,” katanya.
Berdasarkan kajian risiko bencana, Balangan memiliki potensi bencana seperti banjir, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan serta tanah longsor.
Sebagai wilayah yang rawan bencana, tambahnya, maka banyak pula masyarakat yang berpotensi menjadi korban.
“Sehingga upaya-upaya peningkatan kapasitas dan pengetahuan masyarakat akan bencana, sangatlah penting untuk disadartahukan serta dipicu untuk bekerja sama antar sesama masyarakat,” tambahnya.
Masyarakat tangguh bencana sendiri merupakan masyarakat yang mampu beradaptasi dan cepat bangkit setelah terdampak bencana.
Melalui kegiatan Bimtek yang menghadirkan nara sumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yaitu Melissa Aprilia, Dyna Simanjuntak, dan Muhamad Rusli tersebut, diharapkan dapat diwujudkan desa yang lebih tangguh, mandiri serta siap menghadapi bencana. (fer/ra)




