
KANDANGAN (TABIRkota) – Warga bantaran Sungai Amandit di Jalan Brigjen H Hasan Basry, RT 5 RW 2, Kelurahan Kandangan Hulu, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel) khawatir rumah mereka ambruk karena proyek penyiringan kawasan bantaran sungai tersebut mangkrak dan terhenti sejak akhir 2024 lalu.
Menurut salah seorang warga setempat, Atung, warga yang tinggal di tepi sungai resah dan khawatir rumah mereka ambruk akibat erosi karena pengerjaan siring tidak selesai.
“Proyek pemasangan bronjong sepanjang sekitar 50 meter itu dimulai pada Desember 2024 lalu namun tidak pernah rampung dan hingga kini, bronjong baru terpasang satu lapis, sementara siring lama di lokasi tersebut memiliki empat lapisan untuk menahan arus sungai,” ujarnya di Kandangan, ibu kota HSS, Ahad (5/10).
Di lokasi proyek yang mangkrak itu, masih terlihat tumpukan keranjang kawat dan batu-batu besar sebagai bahan bronjong.
Ia mengatakan, proyek tersebut dikerjakan tanpa papan nama, sehingga tidak diketahui sumber dana maupun pelaksananya.
“Kami minta kejelasan kelanjutan dan penyelesaian penyiringan tersebut dari instansi terkait. Bangunan berhenti dikerjakan sejak Desember lalu, padahal baru satu lapis bronjong,” katanya.
Ia menambahkan, sebagian rumah warga kini mulai miring karena lahan terus terkikis arus sungai.
“Kalau siring selesai dan kokoh, paling tidak bisa menahan gempuran arus sungai dan mengurangi erosi,” tambahnya.
Tokoh masyarakat setempat, M Yusuf HB mengatakan, warga meminta agar proyek segera dilanjutkan karena sangat penting untuk melindungi permukiman warga dari ancaman longsor dan pengikisan tanah.
“Kami berharap pemerintah melanjutkan proyek tersebut sampai selesai, karena selain mencegah erosi, juga melindungi rumah warga yang terancam ambruk dan hanyut,” katanya.
Sejak awal proyek dikerjakan, tidak pernah ada papan nama yang menunjukkan pelaksana maupun besaran anggarannya. (ra)