
MARTAPURA (TABIRkota) – Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan nitrat positif pada nasi kuning dan sayur yang menjadi menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menyebabkan ratusan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami keracunan massal.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjar, H Noripansyah, pihaknya telah menerima hasil uji laboratorium terkait menu MBG yang menyebabkan ratusan siswa harus dilarikan ke rumah sakit itu.
“Hasil uji laboratorium memang ditemukan kandungan nitrat pada nasi kuning dan sayur yang menjadi sampel makanan,” ujarnya di Martapura, ibu kota Banjar, Kamis (9/10) malam.
Untuk ayam yang juga disajikan dalam menu MBG tersebut, katanya, hasil uji laboratorium menunjukkan tidak mengandung nitrat.
“Meski begitu, proses uji lanjutan tetap akan dilakukan untuk memastikan seluruh bahan makanan bebas kontaminasi,” katanya.
Ia menambahkan, nitrat bisa muncul dari proses pengolahan makananan yang tidak higienis atau dari bahan baku yang sebelumnya sudah terkontaminasi.
“Kita akan melibatkan ahli kesehatan lingkungan dan penjamah makanan untuk menelusuri sumber pastinya, sementara belum dapat disimpulkan (keracunan, red) apakah akibat kelalaian atau faktor lain,” tambahnya.
Sementara itu, hingga Jum’at (10/10) sekitar pukul 11.00 Wita, jumlah korban keracunan MBG yang masuk RSUD Ratu Zalecha (Raza) Martapura tercatat sebanyak 123 siswa.
Sebelumnya, sekitar pukul 08.05 Wita, Kapolres Banjar, AKBP Dr Fadli menyampaikan update jumlah korban yang mencapai 97 orang.
Berdasarkan keterangan Kapolres Banjar, diketahui sebagian korban juga ada yang dirawat di RSUD Idaman Banjarbaru, namun jumlahnya belum terdata.
Hingga sekitar pukul 11.00 Wita, kembali datang ke RSUD Raza 26 siswa yang menderita gejala keracunan diduga akibat MBG. (ra)