Masuki Musim Hujan, Bulog HST Pastikan Stok Pangan Aman Tujuh Bulan Ke Depan

“Beras di gudang Bulog HST cukup memenuhi konsumen masyarakat se-Banua Anam selama tujuh bulan ke depan dengan stok di atas 8000 ton”

Proses penyerapan gabah dari petani ke gudang Bulog HST (foto: TABIRkota/ferian sadikin)

BARABAI (TABIRKota) – Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) pastikan stok pangan aman hingga tujuh bulan ke depan saat memasuki musim penghujan.

Kepala Bulog Kantor Cabang HST, M Riza Wahyudi Al-Akram mengatakan, kalau untuk memenuhi kebutuhan konsumen masyarakat se-Banua Anam, khususnya HST akan cukup.

“Stok beras di gudang lebih dari 8.000 ton, kalau dibilang cukup, tentunya lebih dari cukup untuk memenuhi konsumen masyarakat,” katanya, di Barabai, Ibu Kota HST, Sabtu (4/10).

Untuk skema penyerapan gabah, ujarnya, masih dibuka hingga akhir tahun dengan harga Rp6.500 semua kualitas, tapi harus sudah “digumba” atau dibersihkan.

“Petani silahkan mendaftarkan diri ke tim Bulog, kami membayarnya di depan alat angkut dan tetap diperiksa kualitas, tapi tidak merubah harga, hanya untuk edukasi,” ujarnya.

Di HST ketahanan pangan mandirinya terbilang bagus, karena di masing-masing rumah mereka memiliki lumbung pangan tersendiri.

Jadi jika terjadi kelangkaan, selain dari stok beras Bulog yang diguyur ke pasar, stok milik petani pun pasti akan mereka jual, sehingga dapat dipastikan stok akan aman tujuh bulan ke depan.

Saat ini, tambah Riza Wahyudi, Perum Bulog berfungsi sebagai operator atau pelaksana kebijakan pemerintah, sehingga proses penyerapan dan penyaluran sesuai dengan penugasan pemerintah.

“Kalau penyerapan sudah jelas, kita akan melakukan pembelian di dalam negeri, kecuali tidak mencukupi baru membeli beras luar,” tambahnya.

Bulog melakukan penyaluran ada tiga cara, yakni untuk cadangan bencana, operasi pasar murni dan penugasan khusus berupa bantuan pangan.

Sedangan stok beras gudang masih terpantau aman, tidak ada yang tidak layak konsumsi, meskipun gabah yang diserap any quality, namun dalam proses pengolahannya selalu diawasi.

Jika ada beras yang dinyatakan tidak layak atau turun mutu, maka akan dilakukan re-proses, namun kalau masih tidak layak, nantinya direject.

Beras hasil reject akan dijual dengan mengusulkannya ke pusat, kemungkinannya akan jadi pakan ternak, bahan tepung atau lainnya. (fer)

Pewarta: M Ferian Sadikin

Journalist | Editor | - Hulu Sungai Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Terdakwa Kasus Korupsi Jalan 2,2 Miliar di HST Divonis 1,5 Tahun Penjara

Sab Okt 4 , 2025
"Hb divonis 1,5 tahun penjara dengan denda Rp50 juta, sedangkan DN divonis lebih berat empat tahun penjara dan denda Rp200 juta"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip