Ketika CSR Menyentuh Warga

“Di Barsel, CSR hadir dalam bentuk lain; mata yang kembali melihat, balita yang diselamatkan sejak dini dan pelaku usaha yang membuka lapak dengan percaya diri”

Cerita Stunting, Katarak dan UMKM di Barito Selatan

Wabup Barsel, Khristianto Yudha memotong pita tanda dibukanya gelaran Adaro Spectapreneur 2025 (foto: TABIRkota/akhmad madani)

Oleh: Akhmad Madani

Di BARITO SELATAN (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), istilah tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berhenti sebagai laporan tahunan.

Di sini, ia hadir dalam bentuk cerita, tatap muka, sentuhan tangan dan perubahan nyata di tengah masyarakat. Dari ruang pertemuan pemerintah hingga tenda bazar UMKM, ada jejak kolaborasi yang pelan tapi terasa.

* * *

CSR yang Turun Menjadi Cerita

AWAL 2025 menjadi penanda baru. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel bersama PT Adaro Indonesia bertemu dalam forum bertajuk “Kolaborasi Wujudkan Generasi Sehat dan Bebas Stunting”.

Dilaksanakan di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Barsel, Arba (5/2), acara itu memperlihatkan wajah CSR yang tidak hanya dibicarakan, tetapi dirancang untuk berjalan.

Pejabat daerah dan pihak perusahaan senada: stunting bukan sekadar gizi buruk, tapi soal masa depan generasi.

* * *

Menjaga Generasi dari Stunting

ASISTEN I Sekretariat Daerah (Setda) Barsel, Yoga Prasetyanto Utomo — diwakili Asisten III, Mirwansyah— menyampaikan apresiasi kepada Adaro yang konsisten terlibat.

“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga menentukan kualitas generasi muda di masa depan,” katanya.

Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, ujarnya, menjadi kunci dalam percepatan penanggulangan stunting.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan strategi inovatif yang tidak hanya menekan angka stunting, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi sejak dini,” ujarnya.

* * *

Dari Balita hingga Ibu Hamil; Data dan Aksi

CSR Section Head PT Adaro Indonesia, Aan Nurhadi memastikan program tahun ini bukan sekadar lanjutan, tetapi komitmen yang dipertegas kembali.

“Meski begitu, Adaro tetap berkomitmen dalam mendukung percepatan penurunan stunting, terutama di Kecamatan Jenamas dan Dusun Hilir,” ujarnya.

Adaro, katanya, sudah mendeklarasikan satu desa di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai Zero Stunting, di mana selama tiga tahun berturut-turut tidak ada kasus tersebut.

“Hal itu membuktikan bahwa target nol stunting bukan hal yang mustahil, asalkan ada kolaborasi yang kuat,” katanya.

Program tersebut menyasar 125 balita dan 16 ibu hamil yang teridentifikasi berisiko stunting berdasarkan pemeriksaan Puskesmas Mangkatip dan Rantau Kudjang pada November 2024 lalu.

* * *

Operasi Katarak Gratis PT Adaro Indonesia (foto: TABIRkota/akhmad madani)

Ketika Katarak Dioperasi, Harapan Ikut Pulih

BEBERAPA bulan sebelumnya, wajah lain tersentuh oleh program berbeda. Pada 13 hingga 14 November 2024, di Laboratorium Kesehatan Daerah (Lakesda) Barsel, digelar operasi katarak gratis bertajuk ”Adaro Aksa Terang”.

Orang-orang berdatangan sejak pagi, ada yang dipapah keluarga, ada yang menempuh jarak jauh naik motor.

Asisten I Setda Barsel, Yoga Prasetyanto Utomo, hadir mewakili Penjabat (Pj) Bupati saat itu, H Deddy Winarwan — yang kini menjabat Direktur Fasilitasi Kepala Daerah dan DPRD, sementara posisi Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) definitif dijabat Eddy – Tanto Periode 2025-2030.

“Operasi Buta Katarak Gratis ini bukti kerja sama antara pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat Barsel,” katanya.

Yulia Widiastuti, mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Barsel, Hj Endang Sugiarti Widayani, menyebut kegiatan itu sebagai menyentuh ruang-ruang yang sering luput.

“Kolaborasi seperti ini sangat positif untuk memperluas akses layanan kesehatan,” ujarnya.

Salah seorang pasien, H M Yunan dari Desa Patas, menyambut operasi itu dengan kalimat sederhana.

“Saya sangat berterima kasih. Dulu pandangan saya buram, sekarang mulai jelas,” katanya.

Sebanyak 50 mata dioperasi dalam dua hari. Jumlah itu tak besar, tetapi bagi penerimanya, penglihatan yang kembali berarti harapan ikut pulih.

* * *

Bazar UMKM Aku Barsel Spectapreneur 2025 (foto: TABIRkota/akhmad madani)

UMKM dan Babak Baru CSR Ekonomi

MEMASUKI 2025, arah CSR bergerak lebih lebar. Ekonomi rakyat mulai disentuh.

Di halaman Stadion Batuah, Buntok, 25 September hingga 12 Oktober, digelar Spectapreneur Barsel 2025.

Tenda-tenda bazar berdiri berwarna-warni, musik mengalun, aroma jajanan lokal bercampur optimisme.

Wabup Barsel, Khristianto Yudha, membuka kegiatan dengan pesan hangat.

“Ini bukan hanya sekadar ajang promosi produk lokal, tetapi juga sarana membangkitkan semangat wirausaha masyarakat,” ujarnya.

Pemkab Barsel, tambahnya, akan terus memberikan dukungan terhadap pengembangan UMKM melalui pelatihan, bantuan promosi dan kemudahan akses permodalan.

“Setiap UMKM yang tumbuh menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Barsel yang lebih maju dan sejahtera,” tambahnya.

External Relation Division Head PT Adaro Indonesia, Rinaldo Kurniawan, menyampaikan semangat dari pihak perusahaan.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah dan melalui kolaborasi yang kuat, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia mengatakan, pendampingan usaha, pelatihan kewirausahaan serta pembukaan akses pasar menjadi fokus utama dalam membantu pelaku UMKM agar mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.

“Sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini,” katanya.

Ketua Panitia Lomba Inovasi Bisnis, Sabariah, menyebut antusiasme peserta luar biasa.

Dari 190 pelaku usaha, ujarnya, 60 masuk tahap kedua dan 16 terpilih menjadi Duta Inovasi Barsel 2025.

“Kami senang sekali, dukungan Adaro Indonesia, SIS dan BUMA luar biasa,” ujarnya.

Pada penutupan kegiatan, Wabup Barsel, Khristianto Yudha bersama perwakilan PT Adaro Indonesia, PT SIS dan PT BUMA menyerahkan tropi serta uang pembinaan kepada para pemenang lomba inovasi bisnis.

Beberapa pelaku UMKM tampak bertukar nomor kontak, merencanakan kolaborasi setelah acara selesai.

* * *

Warga Sebagai Pelaku Perubahan

BAGI sebagian orang, CSR adalah angka dalam tabel laporan tahunan. Namun di Barsel, ia hadir dalam bentuk lain: mata yang kembali melihat, balita yang diselamatkan sejak dini dan pelaku usaha yang membuka lapak dengan percaya diri.

CSR tidak datang sebagai proyek sekali jalan, tetapi sebagai jejak yang terus bersambung.

Ketika perusahaan dan pemerintah berjalan berdampingan, warga bukan sekadar penerima bantuan, mereka menjadi bagian dari cerita perubahan yang ditorehkan.

Di Barsel, tanggung jawab sosial tidak berhenti di ruang rapat. Ia tumbuh menjadi peristiwa yang diceritakan ulang. (mad/ra)

Pewarta: Akhmad Madani

Journalist - Barito Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tim Pyton Polres Kotabaru Amankan Budak Sabu Beserta 64 Paket Siap Edar

Sen Okt 13 , 2025
"Cuing yang tercatat sebagai warga Desa Gendang Timburu, Kecamatan Sungai Durian tersebut, diamankan saat berada di jalan lintas provinsi Kalsel – Kaltim"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip