
BARABAI (TABIRKota) – Beberapa wilayah bantaran sungai di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) “calap” atau terendam akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, Jum’at (24/10).
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST, Akhmad Apandi saat dikonfirmasi membenarkan meluapnya Sungai Barabai.
“Kondisi air di beberapa titik di Kota Barabai mengalami kenaikan cukup signifikan, namun di wilayah pegunungan Meratus mengalami penurunan,” ujarnya.
Sekitar pukul 09.00 Wita, katanya, kondisi air di Pegunungan Meratus, seperti batu kiting mengalami penurunan dari 100 sentimeter menjadi 50 sentimeter, Papagaran 80 sentimeter menjadi normal.
“Alat dari 120 sentimeter mengalami penurunan jadi 100 sentimeter, Manggasang dari 150 sentimeter jadi 100 sentimeter dan Haliau dari 370 sentimeter jadi 340 sentimeter,” katanya.
Air dari Pegunungan Meratus turun menuju bantaran Sungai Aluan, sehingga beberapa titik di Aluan mengalami kenaikan debit air hingga ke ruas jalan.
Wilayah bantaran sungai di Kota Barabai telah “calap”, seperti wilayah Munti Raya ketinggian telah mencapai bibir sungai dan Bungur, 20 sentimeter.
Sedangkan di Hevia, Kampung Kadi, Bulau Sarigading dan wilayah bantaran sungai lainnya air juga sudah mulai meluap.
Akhmad Apandi menambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan jangan panik, tim BPBD HST juga memastikan situasi masih terkendali.
“Kami juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya informasi yang belum jelas sumbernya, apabila kondisi darurat di sekitar segera laporkan kepada petugas terdekat,” tambahnya.
Saat ini, cuaca masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat diminta untuk waspada dan memantau informasi resmi dari BPBD HST. (fer)






