
RANTAU (TABIRkota) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggandeng pihak swasta untuk mengembangkan potensi kopi lokal hingga ke kancah internasional.
Hal tersebut terungkap saat Bupati Tapin, H Yamani bersama Wakil Bupati (Wabup), H Juanda menghadiri undangan ekspose Agroforestri yang dilaksanakan PT Khaliman Prima Persada (KPP) di Demakijo’s Coffe Yogyakarta, Rabu (8/9).
Menurut H Yamani, PT KPP telah membantu para petani milienial di Kecamatan Hatungun dalam pengembangan pertanian tanaman kopi.
“Kopi Hatungun sangat disukai oleh konsumen atau para pecinta kopi di Tapin,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini luasan pertanian kopi di Hatungun telah mencapai 42 hektar yang dikelola 35 petani milenial.
“Kedepan, kita berharap kecamatan lain seperti Piani dan Salam Babaris juga dapat memproduksi komoditas kopi,” katanya.
Pemerintah daerah, katanya, melalui Dinas Pertanian akan berkoordinasi dengan PT KPP terkait penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR).
“Baik untuk bibit, pemeliharaan sampai dengan panen, pengeringan dan pemasaran, akan dibantu PT KPP,” katanya.
Sementara itu, CSR Manager PT KPP, Daniel Angga Sembara mengatakan, pihaknya telah membangun pusat pembibitan kopi di Desa Burakai.
“Nursery yang dibangun di Burakai, ditargetkan mampu menghasilkan 10.000 hingga 25.000 bibit baru,” katanya.
Untuk mendukung proses pasca panen, ujarnya, telah dibangun pula fasilitas seperti sumur bor dan mesin coffee pulper.
“PT KPP telah menjalin kemitraan dengan sejumlah pelaku industri kopi, seperti Kevion Border dan Classic Bean untuk membuka akses ke pasar nasional hingga internasional,” ujarnya.
Melalui kerja sama dengan pihak swasta, diharapkan kopi dari Hatungun dapat menjadi identitas ekonomi baru, khususnya dalam industri kopi di Tapin. (ati/ra)