
RANTAU (TABIRkota) – Lomba desa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan momentum penting untuk menanamkan budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat, ujar Bupati Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), H Yamani.
“Karena itu, lomba PHBS ini bukan hanya sekedar ajang penilaian saja,” ujarnya saat menyambut kedatangan tim penilai lomba desa PHBS tingkat Provinsi Kalsel tahun 2025 di Desa Mekarsari, Kecamatan Binuang, Selasa (22/7).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin, katanya, terus berkomitmen mendukung gerakan PHBS sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang sehat, produktif dan berkualitas.
“Hal tersebut sejalan dengan program nasional dan provinsi yang mendorong penerapan sepuluh indikator PHBS di berbagai tatanan, mulai dari rumah tangga, sekolah, tempat kerja hingga fasilitas umum,” katanya.
Sepuluh indikator dimaksud, masing-masing persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberikan ASI eksklusif, menimbang bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.
Ia menambahkan, keberhasilan PHBS tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur atau sarana pendukung, tetapi juga sangat bergantung pada kesadaran dan keterlibatan aktif masyarakat.
“Kami mengajak semua elemen untuk terus menjaga semangat gotong royong, kesadaran lingkungan dan kedisiplinan dalam menjalani pola hidup sehat,” tambahnya.
PHBS menjadi bagian dari upaya bersama untuk membangun lingkungan yang sehat, bersih dan berdaya.
Selain itu, sekaligus pula menumbuhkan semangat kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat. (ati/ra)