Rapat Pengawasan Komite I DPD RI, Wabup Barsel Paparkan Enam Isu Strategis Daerah

“Enam isu yang disampaikan Wabup Barsel mencakup pengadaan tanah, manajemen ASN, otonomi daerah, pelayanan publik, dana desa dan penataan ruang”

Wabup Barsel, Khristianto Yudha pada Rapat Pengawasan Komite I DPD RI (foto: TABIRkota/akhmad madani)

BUNTOK (TABIRkota) – Wakil Bupati (Wabup) Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Khristianto Yudha memaparkan enam isu strategis daerah dalam Rapat Pengawasan Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).

Rapat dihadiri Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang yang sedang melaksanakan reses, dilaksanakan di Aula Dinas PUPR Barsel, Senin (28/7).

Menurut Khristianto Yudha, enam isu yang disampaikan mencakup pengadaan tanah, manajemen ASN, otonomi daerah, pelayanan publik, dana desa dan penataan ruang.

“Terkait pengadaan tanah, kami sudah bangun 32 rumah layak huni dan usulkan 1.500 unit tambahan,” ujarnya.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel juga melakukan penataan kawasan kumuh dengan efektivitas 68 persen dan mengajukan anggaran Rp 112,5 miliar.

Pada isu ASN, Barsel menerapkan sistem merit, seleksi terbuka, e-Kinerja dan pengembangan talent pool dengan total 5.596 ASN aktif.

Terkait otonomi daerah pasca UU Cipta Kerja dan Minerba, Pemkab Barsel masih merasakan ketimpangan kewenangan pusat-daerah.

Wabup Barsel juga menyoroti hadirnya Mal Pelayanan Publik (MPP) Gunung Pamarakan dengan 19 gerai aktif dan 111 jenis layanan bagi masyarakat.

Dalam pelaksanaan Dana Desa, kata Khristianto Yudha, telah disalurkan Rp 35,3 miliar dan ADD Rp 60 miliar hingga Juli 2025.

“Selain itu, Rp 15,1 miliar kami alokasikan untuk ketahanan pangan dan Rp 6,13 miliar untuk penanganan stunting,” katanya.

Juga BLT telah tersalurkan kepada 2.530 keluarga penerima manfaat di seluruh kecamatan.

Namun implementasi penataan ruang masih terkendala status kawasan hutan dan sistem OSS yang belum terintegrasi penuh.

Kendala lainnya meliputi keterbatasan fiskal, SDM teknis serta belum optimalnya integrasi data dan teknologi daerah.

Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, tambah Khristianto Yudha, penting untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan pelayanan publik.

“Forum pengawasan kali ini adalah ruang evaluasi bersama demi perbaikan tata kelola pemerintahan di Barsel,” tambahnya.

Turut hadir Wakil Ketua DPRD Barsel, Ideham, Plt Sekda, Ita Minarni, para asisten sekda, kepala SOPD serta camat se-kabupaten.

Rapat tersebut menjadi sarana akuntabilitas daerah sekaligus masukan konstruktif bagi agenda legislasi dan pengawasan DPD RI. (mad/zr)

Pewarta: Akhmad Madani

Journalist - Barito Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Hadiri Musda XVIII HIPMI Kalteng, Bupati Barsel: Kekuatan Penting Bangun Ekonomi Berbasis Kolaborasi

Sen Jul 28 , 2025
“Sinergi yang kuat dinilai akan menghasilkan solusi konkret dan peluang investasi yang berdampak luas"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip