
TANJUNG (TABIRkota) – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Prof DR Ridhahani Fidzi menekankan Baitul Arqam sebagai strategi pengkaderan unggulan Muhammadiyah yang telah terbukti menjaga keberlangsungan organisasi.
Hal tersebut ia sampaikan saat membuka kaderisasi Baitul Arqam warga Muhammadiyah Kabupaten Tabalong di Kompleks Sekolah Alam Muhammadiyah, Sabtu (26/7).
“Pengkaderan di lingkungan Muhammadiyah merupakan jawaban keberlanjutan organisasi hingga masih bertahan sampai saat ini,” ujarnya.
Guru Besar UIN Antasari Banjarmasin tersebut mengatakan, dilaksanakannya Baitul Arqam, sekaligus menjawab tantangan kader sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian.
“Pepatah tentang patah dan hilang satu tumbuh seribu tidak berlaku, karena di Muhammadiyah, sebelum patah dan hilang sudah tumbuh seribu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Baitul Arqam, Ustadz Iskandar Zulkarnain mengatakan, Baitul Arqam sebagai sistem pengkaderan di Muhammadiyah yang waktu durasi dan materinya sudah diatur secara sistematik.
“Kegiatan selama dua hari satu malam tersebut diharapkan dapat mengantarkan kader-kader yang Istiqomah dalam barisan Muhammadiyah di berbagai bidang pengabdiannya,” katanya.
Pengkaderan tersebut diikuti sekitar seratusan peserta dari kalangan persyarikatan Muhammadiyah.
Diantaranya pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tabalong, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan beberapa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di lingkungan setempat. (rls/zr)