
BUNTOK (TABIRkota) – Tiga desa rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), saat ini telah memiliki posko aktif Masyarakat Peduli Api (MPA).
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Dusun Selatan, Achmad Mutahir mengatakan, keberadaan posko tersebut merupakan hasil koordinasi dengan BPBD Barsel dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng.
“Kita kemarin juga beberapa kali ikut zoom meeting dengan provinsi terkait pengaktifan MPA tersebut,” katanya kepada TABIRkota.com saat ditemui di ruang kerjanya, Arba (25/6).
Tiga desa yang dimaksud, ujarnya, yakni Pararapak, Sanggu dan Pamangka yang selama ini dikenal sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan Karhutla yang tinggi.
“Untuk tiga desa tersebut, MPA-nya sudah terbentuk dan aktif melakukan pemantauan,” ujarnya.
Seluruh masyarakat diimbau agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar serta meningkatkan kewaspadaan selama musim kemarau.
Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah terulangnya bencana kabut asap yang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Dampak kabut asap dinilai memengaruhi banyak sektor, mulai dari kesehatan hingga aktivitas perekonomian masyarakat.
Anggaran operasional MPA, tambahnya, bersumber dari Pemprov Kalteng, sementara kecamatan hanya mendampingi secara teknis.
“Kita di kecamatan tidak ada anggaran khusus, tapi tetap dilibatkan untuk mendampingi wilayah yang rawan,” tambahnya.
Pemerintah Kecamatan Dusun Selatan terus mengingatkan masyarakat agar mematuhi aturan dan tidak membakar lahan pertanian agar pencegahan Karhutla bisa berjalan efektif serta tidak menimbulkan kerugian lebih besar.
Seluruh masyarakat juga diharapkan dapat berperan aktif menjaga lingkungan dari bahaya kebakaran lahan dan hutan, khususnya di musim kering. (zr)