Polisi Diduga Lakukan Kekerasan saat Aksi Hari Buruh di Semarang, LBH: Sudah Dilaporkan ke Komnas HAM

“LBH Semarang melaporkan dugaan kekerasan aparat kepolisian terhadap mahasiswa saat aksi Hari Buruh Internasional kepada Komnas HAM”

Aksi peringatan Hari Buruh Internasional di Semarang, Jateng berakhir ricuh (sumber foto: metrotvnews.com)

SEMARANG (TABIRkota) – Terkait dugaan oknum polisi melakukan kekerasan terhadap mahasiswa saat aksi peringatan Hari Buruh Internasional di Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Kamis (1/5) lalu, sudah dilaporkan ke Komnas HAM.

Hal tersebut disampaikan pengacara Publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Muhammad Fajar Andika.

“Kami telah melaporkan kejadian tersebut kepada Komnas HAM, agar mengingatkan Polri supaya tidak lagi menggunakan pendekatan-pendekatan kekerasan terhadap massa aksi,” ujarnya di Semarang, dilansir dari metrotvnews.com, Sabtu (3/5).

Ia mengatakan, semestinya aparat kepolisian berpegang teguh kepada prinsip-prinsip dalam melakukan penindakan terhadap massa.

“Yaitu memperhatikan prinsip kebutuhan, profesionalitas dan legalitas,” katanya.

Karena saat itu, tambahnya, massa sedang mengemukakan pendapatnya.

“Kami meminta Komnas HAM untuk mengutuk tindakan brutalitas aparat ketika melakukan penangkapan terhadap aksi massa,” katanya.

Sementara itu, Asisten Pengabdi Bantuan Hukum, LBH Semarang, Amadela Andra Dynalaida mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pendampingan terhadap sejumlah mahasiswa yang ditahan pihak kepolisian.

“Saat ini, ada enam mahasiswa yang ditetapkan tersangka dan salah satunya perempuan,” katanya.

Menurutnya, kondisi para mahasiswa tersebut tidak baik lantaran mengalami luka akibat mendapatkan tindakan kekerasan dari pihak kepolisian.

“Salah seorang mahasiswi yang kini ditetapkan sebagai tersangka berinisial J, mengalami luka mata kanan berdarah, dahi lebam, leher dan telinga bengkak serta tangan dan kaki luka sobek,” ujarnya.

Enam mahasiswa yang ditetapkan tersangka tersebut yaitu tiga orang dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial AK, K dan AFT.

Kemudian, masing-masing mahasiswa dari Universitas Semarang (USM) berinisial AFR, Universitas Diponegoro (Undip) berinisial J dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) berinisial AFD.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, ribuan buruh dari berbagai aliansi, termasuk KASBI, KSPIP, FSPMI dan KSPN bersama sejumlah mahasiswa, menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan pada Kamis (1/5) lalu.

Para aksi pada peringatan Hari Buruh Internasional tersebut menyampaikan tuntutan dan aspirasinya secara terbuka.

Situasi berubah menjadi ricuh pada sore sekitar pukul 16.25-17.30 WIB, ketika sekelompok massa berpakaian serba hitam dan mengenakan masker yang diduga merupakan kelompok Anarko, menyusup ke tengah massa aksi.

Kelompok tersebut melakukan provokasi dengan membakar ban, merusak pagar taman serta melempari petugas dengan batu dan botol hingga mencoba memasuki gedung Gubernur Jateng.

Aparat kepolisian merespons dengan membubarkan massa menggunakan gas air mata dan water cannon.

Polisi juga melakukan tindakan tegas berupa penangkapan terhadap para provokator dan peserta aksi yang dianggap anarkis.

Kericuhan sempat meluas hingga ke area kampus lama Universitas Diponegoro di Pleburan dan terjadi pengejaran serta penangkapan terhadap mahasiswa. (zr)

TABIRkota

Dari Banua Untuk Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Wisuda Sarjana ke-35, Ketua STAI Rakha Amuntai Apresiasi Para Lulusan

Ming Mei 4 , 2025
"Pelaksanaan wisuda tahun akademik 2024/2025 STAI Rakha Amuntai, diikuti 96 wisudawan dan 189 wisudawati"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip