
BUNTOK (TABIRkota) – Wakil Bupati (Wabup) Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Khristianto Yudha menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penurunan angka stunting.
Hal tersebut ia sampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting 2025 di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Barsel, Selasa (20/5).
Menurutnya, intervensi stunting harus dilakukan secara terpadu karena menyangkut banyak sektor dan tidak bisa ditangani satu instansi saja.
“Jangan hanya fokus pada satu titik, karena penurunan stunting memerlukan sinergi semua Operganisasi Perangkat Daerah (OPD),” ujarnya.
Langkah-langkah percepatan, katanya, harus berbasis data dan ditopang kebijakan yang tepat agar menyentuh akar permasalahan di masyarakat.
“Semua OPD harus tahu tugas masing-masing dan menjalankan perannya sesuai tanggung jawab,” katanya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel, tambahnya, berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting secara terintegrasi dan kolaboratif.
“Karena itu, saya minta kepala OPD hadir langsung agar koordinasi bisa maksimal dan semua program berjalan sesuai target,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Barsel, Yoga Prasetyanto Utomo mengatakan, angka stunting di Barsel pada 2024 lalu, masih berada di 23,09 persen dan menjadi perhatian khusus.
“Kita masih menunggu rilis data terbaru, namun secara provinsi sudah ada penurunan menjadi 22,01 persen,” katanya.
Koordinasi lintas sektor, ujarnya, menjadi kunci utama memastikan seluruh intervensi berjalan serentak dan tepat sasaran.
“Kegiatan kali ini merupakan bagian dari persiapan penilaian konvergensi stunting tingkat provinsi yang akan dilakukan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Ia menambahkan, komitmen seluruh OPD sangat diperlukan agar upaya penanganan stunting tidak hanya menjadi rutinitas tahunan.
“Kita ingin hasil nyata, bukan hanya laporan di atas kertas,” tambahnya.
2025 ini, Pemkab Barsel menetapkan 20 lokus prioritas stunting yang tersebar di empat kecamatan sebagai fokus utama intervensi lintas sektor.
Langkah tersebut merupakan bagian dari implementasi Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting melalui pendekatan integrasi layanan dan penguatan kelembagaan daerah.
Melalui rakor tersebut, Pemkab Barsel berharap seluruh program dan kegiatan dari masing-masing OPD mengarah pada satu tujuan bersama, yakni menurunkan prevalensi stunting secara signifikan dan berkelanjutan.
Dalam rapat koordinasi tersebut, hadir perwakilan dari sepuluh perangkat daerah yang tergabung dalam tim konvergensi stunting.
Adapun OPD yang terlibat yaitu Dinas Kesehatan, BP3AKB, Ketahanan Pangan, Pendidikan, PUPR, Dukcapil, Perkimtan, Kominfo, DLH dan Bapperida. (zr)