
KOTABARU (TABIRkota) – Dalam kunjungan resmi ke Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI), Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammad Rusli mengajukan pembentukan Sekolah Rakyat.
Kunjungan itu disambut langsung Sekretaris Jenderal Kemensos RI, Robben Rico di Jakarta, Kamis (10/4).
Bupati Kotabaru, Muhammad Rusli mengatakan, Sekolah Rakyat, penting untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin dan daerah terpencil di Kotabaru.
“Kami berharap program tersebut dapat menjadi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemensos RI, Robben Rico mengatakan, pihaknya menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan program Sekolah Rakyat memang dirancang untuk melengkapi sistem pendidikan yang ada.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat, kami yakin program Sekolah Rakyat dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” katanya.
Program Sekolah Rakyat yang digagas Kemensos RI, bertujuan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan dan keterampilan.
Rencananya, Sekolah Rakyat akan dilengkapi fasilitas asrama untuk mendukung kebutuhan siswa selama proses belajar dengan jenjang pendidikan secara terpadu dari tingkat SD, SMP dan SMA.
Anggaran pembangunan dan operasional Sekolah Rakyat sepenuhnya dibiayai oleh Kemensos, sementara pemerintah daerah hanya diminta menyediakan lokasi lahan seluas lima sampai dengan sepuluh Hektare.
Langkah selanjutnya, Kemensos RI bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru akan melakukan survei lokasi dan mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan.
Jika semua berjalan sesuai rencana, pembangunan Sekolah Rakyat di Kotabaru diharapkan dapat dimulai pada pertengahan tahun 2025 ini.
Dengan adanya dukungan dari Kemensos RI, Sekolah Rakyat dapat menjadi tonggak penting dalam pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau sistem pendidikan formal. (zr)