BARABAI (TABIRkota) — Hari Tari Dunia (HTD) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil memberikan efek domino yang menyebabkan jasa sewa baju adat dan tari setempat kebanjiran pesanan.
Owner Sarapun Gallery, Rijati mengatakan, pihaknya cukup kewalahan menghadapi pesanan kostum tari, apalagi banyak yang orderan mendekati waktu acara.
“Mendadak, hampir rata-rata yang menyewa dua hari sebelum acara, jadi cukup kewalahan menyiapkan,” katanya di Barabai, Ibu Kota HST, Selasa (29/4).
Untungnya stok kostum di Sarapun Gallery cukup banyak, ujarnya, kurang lebih 600 hingga 800 stel dari usia PAUD sampai dewasa.
“Untuk HTD kemarin, yang sewa 150 orang dari berbagai kelompok tari, tapi ada kostum khusus yang disiapkan, yakni milik “Ibu Bupati” (istri Bupati, red) HST, Deni Era Yulyanti,” ujarnya.
Sarapun Gallery yang beralamatkan di Desa Barikin, Kecamatan Haruyan, awalnya hanya membuatkan baju tari dan alat musik tradisional untuk sekolah pada 2003 lalu.
Ide menyewakan kostum adat dan tari, muncul 2013 lalu saat Sarapun Gallery masih dipegang oleh orang tua Rijati yang juga seniman tradisi, Muhammad Ilham atau Paman Ilham.
Dari mempunyai kostum satuan hingga ratusan bukan sekejap mata, Sarapun Gallery perlu waktu puluhan tahun merintis.
Setelah 2020, Sarapun Gallery dikelola oleh Rijati, karena Paman Ilham sudah cukup tua untuk mengelolanya.
Saat pandemi Covid-19, tambah Rijati, jasa sewa kostum mereka sempat terdampak karena tidak ada kegiatan, khususnya di bidang kesenian.
“Alhamdulillah, sekarang mulai ramai lagi orang menyewa,, apalagi jika ada acara perpisahan atau praktik tari di sekolah,” tambahnya.
Dengan adanya dukungan pemerintah daerah dalam pemajuan seni budaya, diharapkan akan berdampak pada peningkatan ekonomi kreatif di bidang fashion. (fer)
