
BARABAI (TABIRkota) — Warga Desa Paya Besar, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengeluhkan kualitas hasil pertanian menurun akibat lahannya sering terendam banjir.
Menurut Pambakal atau Kepala Desa Paya Besar, Iberahim, wilayahnya memang dataran rendah dan sering terendam banjir.
“Meskipun masyarakat sudah terbiasa, namun yang selalu mereka keluhkan itu sektor pertanian,” ujarnya di Barabai, Ibu Kota HST, Senin (17/3).
Ketinggian air, katanya, biasanya bervariasi dari 10 hingga 40 sentimeter, karena beberapa jalan ada yang mengalami kerusakan atau berlobang.
“Sejak 2021, hasil pertanian kurang baik atau menurun karena sering terendam banjir jika musim hujan,” katanya.
Jika terjadi banjir di Paya Besar, air yang menggenang cukup lambat surut, biasanya hingga tiga sampai lima hari.
Dari Januari hingga Maret, terhitung sudah lima kali Paya Besar terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi.
Untuk permasalahan banjir tersebut, tambah Iberahim, solusinya adalah sungai Udung digeser atau dipindahkan, karena kalau sungai yang ada hanya dikeruk tanpa dipindah, akan banyak kerugian.
“Kami sempat mengusulkan ke pemerintah provinsi Kalsel untuk melakukan pengaspalan, pelebaran dan peninggian jalan, namun belum dibantu,” tambahnya.
Diharapkan, permasalahan banjir tersebut ada ssolusi atau bantuan dari pemerintah daerah atau provinsi, karena Desa Paya Besar adalah salah satu lumbung padi. (fer)