
WAMENA (TABIRkota) – Dalam rangka menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah, ribuan pelajar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan menggelar aksi masa pada Senin (17/2) kemarin.
Menurut Kabag Ops Polres Jayawijaya, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suparmanto, jumlah pelajar yang mengikuti aksi massa diperkirakan berkisar 3500 orang.
“Demonstrasi diikuti pelajar SMP, SMA dan mahasiswa, sudah dimulai sejak Senin (17/2) pagi,” ujarnya di Wamena, ibu kota Jayawijaya, dilansir dari tempo.co, Selasa (18/2).
Ribuan pelajar itu, katanya, memadati halaman Kantor Bupati Jayawijaya.
“Kami memfasilitasi untuk beraudiensi agar kericuhan dan hal tidak diinginkan bisa dihindari,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pelajar yang ikut aksi massa, Asken Yohans mengatakan, pihaknya bersama ribuan siswa di Wamena dan Papua secara umum, membutuhkan akses terhadap pendidikan gratis serta fasilitas sekolah yang memadai.
“Kitorang (kita, red) tidak ingin makan bergizi gratis, tetapi sekolah mudah, mau berobat mudah, itu sudah,” katanya.
Menurutnya, MBG tidak akan membuat dirinya dan teman-teman bisa belajar dengan tenang, dikarenakan persoalan mendasar pendidikan yang belum tuntas di Papua Pegunungan serta fasilitas terhadap kesehatan juga masih minim.
“Kondisi pendidikan serta akses terhadap fasilitas kesehatan di Wamena memang memadai, namun Papua Pegunungan bukan hanya disitu,” ujarnya.
Teman-teman yang jauh dari Wamena, tambahnya, tinggal di distrik terpencil serta tidak bisa sekolah.
“Sekolah ada tapi jelek, guru sering tidak ada, kami ingin sekolah dan kesehatan gratis, bukan MBG,” tambahnya.
Para aksi massa menilai MBG bukanlah solusi atas persoalan di Papua serta berharap aspirasi mereka bisa disampaikan kepada Presiden RI. (zr)