RANTAU (TABIRkota) – Tiga Kecamatan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dilanda banjir akibat curah hujan tinggi.
Menurut Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, Rahmani, sejak Ahad (26/1) malam, banjir melanda Kecamatan Piani, Lokpaikat dan Tapin Selatan dengan ketinggian air bervariasi antara 5 hingga 70 cm.
“Volume air yang besar, tidak bisa diserap tanah atau ditampung saluran drainase sehingga meluap ke permukaan dan menyebabkan banjir,” ujarnya di Rantau, ibu kota Tapin, Senin (27/1).
Ia mengatakan, banjir di Piani tercatat merendam dua desa, yaitu Desa Beramban dengan 9 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan Miawa dengan 117 KK terdampak.
“Di Lokpaikat, banjir merendam Desa Binderang khususnya di RT 05 RW 03 dengan total 17 KK atau sekitar 20 rumah, sedangkan di Tapin Selatan, pada Kelurahan Tambarangan RT 03 dan RT 04 terdampak dengan total 18 KK,” katanya.
Hingga Senin pagi (27/1), tambahnya, banjir di sebagian besar wilayah sudah mulai surut dan aktivitas warga perlahan kembali normal.
“Kemungkinan debit air di Tambarangan masih berpotensi meningkat, untuk itu, kami mengimbau masyarakat tetap waspada,” tambahnya.
Tim BPBD bersama Satgas, TRC dan personel lainnya sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan, pendataan serta membantu evakuasi kendaraan yang terjebak banjir.
Hasil pemantauan dan pendataan, tidak ada korban jiwa, luka-luka maupun korban yang mengungsi pada kejadian kali ini serta fasilitas umum juga dilaporkan aman.
BPBD Tapin megimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dari pihak berwenang dan melaporkan jika terjadi kondisi darurat. (zr)
