PARINGIN (TABIRkota) – Dalam rangka melaksanakan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) menanam 44 jenis pohon eksotis dan langka di Kebun Raya Balangan, Kecamatan Paringin, Arba (4/12).
Bupati Balangan, Abdul Hadi melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah (Setda) setempat, Tuhalus dalam sambutannya mengatakan, menanam pohon bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi wujud kontribusi nyata dalam menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup demi kesejahteraan generasi kini dan mendatang.
“Momen yang tepat bagi kita untuk menyadari bahwa setiap individu, memiliki tanggung jawab dalam menjaga alam dan memperbaiki kerusakan lingkungan,” katanya.
Pihaknya, ujarnya, turut mengingatkan sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama terlibat dalam kegiatan penghijauan.
“Harapannya, pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh subur dan membawa manfaat serta menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Balangan, Aidinnor dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut penting dalam menanamkan kesadaran akan pelestarian lingkungan.
“khususnya bagi tumbuhan eksotis dan langka yang menjadi bagian dari kekayaan hayati Balangan,” katanya.
Pohon-pohon ditanam kali ini, tambahnya, akan menjadi garda depan dalam memperbaiki kualitas udara.
“Selain itu, mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan longsor serta memperkaya keanekaragaman hayati,” tambahnya.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh setiap 28 November, dilanjutkan dengan Bulan Menanam Pohon Indonesia yang berlangsung sepanjang Desember.
Salah satu jenis pohon langka yang ditanam adalah ulin atau dikenal juga sebagai belian atau kayu besi.
Sesuai dengan masterplan Kebun Raya Balangan, pohon itu direncanakan akan menjadi maskot dan identitas dari kebun raya tersebut.
Kegiatan diharapkan dapat menjaga populasi tumbuhan langka dari kepunahan dan mendorong kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam pelestarian lingkungan.
Turut hadir unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pihak swasta serta anak-anak sekolah dasar. (zr)