RISNAWATI NURJANAH, seorang ibu rumah tangga sekaligus pemilik Rissyacare, membuktikan bahwa warisan lokal bisa menjadi kekuatan besar dalam industri kecantikan.
“Saya mulai bisnis ini awal tahun 2024, tapi prosesnya sudah sejak lama. Dari riset bahan, coba-coba resep, sampai akhirnya menemukan formula yang pas,” katanya saat ditemui di Pekan Raya Tabalong 2024, Rabu (4/12/2024).
Pupur Babigi, yang dikenal sebagai bedak dingin khas Kalimantan, awalnya dibuat dari bahan sederhana seperti beras dan kunyit. Namun, Risnawati melakukan terobosan dengan menambahkan tanaman herbal lokal seperti gelinggang dan daun kelor.
“Gelinggang itu sebenarnya tanaman ekspor terbesar dari Kalimantan Selatan ke Jepang. Khasiatnya untuk mengatasi gatal dan jerawat sangat ampuh. Ditambah daun kelor yang kaya antioksidan, membuat kulit lebih cerah dan sehat,” tutur Risna.
Proses pembuatan Pupur Babigi tidaklah mudah. Membutuhkan halaman luas untuk menjemur adonan. Ia harus membagi produksinya di dua lokasi berbeda—rumahnya di daerah Jaksa Agung untuk mencampur bahan, dan rumah lain di Kalahang untuk penjemuran.
Setelah adonan siap, pupur dijemur di bawah sinar matahari selama dua hari—tergantung kondisi cuaca. “Kalau musim hujan, produksi bisa terhambat karena pupur sering kali masih “baal” atau basah. Kalau di-oven, kualitasnya jadi turun, pupurnya gampang pecah,” jelasnya.
Meski menghadapi tantangan cuaca, ia tak menyerah. Setiap hari, Risnawati bersama lima karyawannya—yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga dan pemuda setempat—bekerja keras mencampur, mencetak, dan menjemur pupur 20 hingga 30 niru dalam sekali produksi.
“Saya ingin memberdayakan orang-orang sekitar. Daripada mereka menganggur,” katanya.
Pupur Babigi kini dipasarkan secara online melalui Facebook, TikTok, Shopee, dan Instagram. Semua pemasaran dikelola sendiri oleh Risnawati, yang juga merangkap sebagai content creator. Dari layar kecil ponselnya, ia membangun koneksi dengan pelanggan yang penasaran dengan khasiat produk lokal ini.
Berkat kerja kerasnya, Risnawati meraih juara pertama dalam kompetisi Adaro Spectapreneur 5.0 tahun 2024. Menjadi modal tambahan yang digunakan untuk membeli mesin pembubuk agar mempermudah proses produksi. “Dulu pakai blender, harus berulang kali agar halus. Sekarang sekali giling langsung jadi bubuk,” ujarnya.
Tidak hanya Pupur Babigi, Rissyacare juga memiliki produk lain seperti deodoran alami, teh daun kelor, dan teh rimpang kiset khusus wanita. Produk teh daun kelor bahkan mendapatkan banyak testimoni positif, termasuk menurunkan kadar gula darah.
“Alhamdulillah, banyak pelanggan merasa terbantu. Senang rasanya melihat orang lain merasakan manfaat dari apa yang kita buat,” ungkapnya.
Keberhasilan ini tidak membuat Risnawati berpuas diri. Ia tengah mempersiapkan rumah produksi terpisah untuk memenuhi syarat dari BPOM. Harapannya, produk Pupur Babigi bisa segera mendapat izin BPOM sehingga semakin luas jangkauan pemasarannya.
Nama Rissyacare sendiri punya makna istimewa. “Rissya itu nama anak saya, juga gabungan nama saya dan suami, Risna dan Syarif. Jadi, bisnis ini bukan hanya soal saya, tapi juga keluarga. Semoga bisa jadi kebanggaan kami semua,” tutupnya. (adv)