Jelang Musim Hujan, DLH Tapin Tingkatkan Intensitas Pemeliharaan Pohon

“DLH Tapin memprioritaskan pohon yang berpotensi membahayakan keselamatan umum, berada di jalur pembangunan infrastruktur atau yang dapat merusak fasilitas publik dan pribadi”

DLH Tapin saat melakukan pemangkasan pohon (foto: TABIRkota/aca)

RANTAU (TABIRkota) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) meningkatkan intensitas pemeliharaan pohon menjelang musim hujan untuk mengantisipasi risiko tumbang saat angin kencang.

Menurut Kepala DLH Tapin, Nordin, berbagai langkah strategis telah diambil untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat Tapin.

“Seperti pemantauan, pemangkasan dan penebangan pohon yang dilakukan secara rutin,” ujarnya di Rantau, ibu kota Tapin, Selasa (10/12).

Ia mengatakan, pihaknya berfokus pada pohon-pohon yang berada di bahu jalan dan ruang terbuka hijau yang berpotensi tumbang.

“Pendataan terhadap pohon rawan tumbang, sudah dilakukan secara manual dengan petugas melakukan pengecekan satu persatu,” katanya.

Pohon yang dianggap berbahaya, tambahnya, diberikan tanda khusus oleh petugas DLH.

“Kami juga mengandalkan laporan masyarakat sebagai bagian dari sistem pemantauan, lalu semua informasi yang masuk akan segera ditindaklanjuti tim,” tambahnya.

DLH Tapin juga sudah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) setempat untuk memasang rambu peringatan di titik-titik yang dinilai rawan.

Saat ini, DLH Tapin memprioritaskan pohon yang berpotensi membahayakan keselamatan umum, berada di jalur pembangunan infrastruktur atau yang dapat merusak fasilitas publik dan pribadi.

Untuk pemangkasan, dilakukan secara berkala, namun intensitasnya meningkat menjelang musim hujan untuk meminimalkan risiko kecelakaan akibat pohon tumbang.

DLH Tapin juga memiliki rencana strategis untuk meminimalisir risiko pohon tumbang dengan meningkatkan pemeliharaan pohon secara rutin, sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga pohon dan melarang segala bentuk perusakan. (zr)

Pewarta: Nasrullah

Journalist - Tapin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kisah Sukses Risnawati, Ciptakan Produk Lokal Berbahan Herbal

Sel Des 10 , 2024
"Pupur Babigi, yang dikenal sebagai bedak dingin khas Kalimantan, awalnya dibuat dari bahan sederhana seperti beras dan kunyit, namun Risnawati melakukan terobosan dengan menambahkan tanaman herbal lokal seperti gelinggang dan daun kelor"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip