
JAKARTA (TABIRkota) – Dalam upaya mencegah pemalsuan dokumen kepemilikan tanah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menghadirkan Sertipikat Elektronik.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT), Shamy Ardian, saat ini, format Sertipikat Elektronik versi cetak yang hanya satu lembar berwarna coklat muda tersebut, jauh lebih aman dari blanko dalam bentuk buku.
“Di bagian belakang, ada barcode dan peta yang menunjukkan letak bidang tanahnya,” ujarnya di Jakarta, Jumat (20/12).
Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN, Harison Mocodompis mengatakan, Sertipikat Elektronik akan lebih aman dari potensi pemalsuan karena disimpan sebagai blok data di sistem digital sehingga tidak dapat dimanipulasi pihak-pihak yang tidak berwenang.
“Selain cetak, Sertipikat Elektronik versi digital juga dapat diakses dalam gadget pemilik tanah melalui aplikasi Sentuh Tanahku yang bisa diunduh di Appstore dan Playstore,” katanya.
Aplikasi tersebut, tambahnya, juga berisi informasi terkait daftar kepemilikan sertipikat tanah beserta rinciannya.
“Karena itu, masyarakat diimbau melakukan alih media ke Sertipikat Elektronik sehingga juga lebih aman dari potensi hilang, rusak, kebanjiran, kebakaran serta bencana alam lainnya,” tambahnya.
Untuk melakukan alih media ke Sertipikat Elektronik, masyarakat bisa datang langsung ke Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota sesuai dengan tempat sertipikat tanahnya diterbitkan. (zr)