JAKARTA (TABIRkota) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkoreksi jumlah korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Nusa Tenggara Timur (NTT) dari sepuluh menjadi sembilan orang.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, sebelumnya beredar informasi korban meninggal dalam peristiwa tersebut sebanyak sepuluh orang.
“Namun satu orang yang sebelumnya ditemukan tidak meninggal dunia, tetapi kondisi kritis,” ujarnya di Jakarta, dilansir dari kompas.com, Arba (6/11).
Ia mengatakan, jumlah korban tersebut berdasarkan data Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) yang berbasis di Kabupaten Maumere.
“Korban kritis tersebut, saat ini tengah menjalani perawatan medis,” katanya.
Sementara itu, Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno mengatakan, pihaknya menerima laporan terkait jumlah korban dalam peristiwa tersebut.
“Kami menerima laporan sebanyak sepuluh orang korban, dengan rincian sembilan orang meninggal dan satu orang sedang di evakuasi,” katanya di Jakarta, dilansir dari detik.com, Arba (6/11).
Setelah proses evakuasi selesai, tambahnya, korban dinyatakan masih hidup namun dalam kondisi kritis.
“Kita doakan semoga korban segera membaik,” tambahnya.
Pada 4 November dini hari, Gunung Lewotobi kembali mengalami erupsi hingga mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung yang menembus atap rumah warga.
Hingga berita ini diturunkan, perkiraan korban yang terdampak dari peristiwa tersebut sebanyak 2.734 keluarga atau sekitar 10.295 jiwa. (zr)