BANJARMASIN (TABIRkota) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) tetap siaga dengan strategi pencegahan dan penanggulangan Cacar Monyet atau Monkeypox (Mpox), walaupun saat ini tidak ditemukan adanya masyarakat yang terpapar atau zero kasus.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Krisis dan Epidemi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel, Sri Wahyuni, dalam kolaborasi dan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai pencegahan dan penanggulangan MonkeyPox, pihaknya memiliki beberapa strategi untuk mencegah agar bisa dikendalikan.
“Diantaranya melakukan pengecekan di daerah perbatasan, seperti di bandara dan pelabuhan dengan melibatkan Dinkes Provinsi, Puskesmas, Pustu, Laboraturium dan Komunikasi Resiko,” ujarnya di Banjarmasin, Jum’at (27/9).
Strategi pencegahan lainnya, katanya, yakni memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, tenaga kesehatan dan juru kunci atau komunitas yang mempunyai faktor resiko tinggi tertular Mpox seperti pelaku homoseksual, pengidap HIV dan orang yang melakukan penyimpangan seksual.
“Melalui KIE tersebut serta media massa, dijelaskan juga bagaimana pencegahan untuk Mpox, ciri dan gejala serta terapi dan isolasi apabila ada yang diduga suspek,” katanya.
Ia menambahkan, Dinkes berperan sebagai bagian surveilens, yakni apabila diketahui ada yang mengalami gejala, maka langsung melaksanakan penyelidikan epidimologi, koordinasi serta pengambilan sampel di regional Kalsel untuk pemeriksaan genom Mpox yang ada di Banjarbaru.
“Alhamdulillah, di Kalsel belum ada yang positif Mpox. Yang ada hanya tersangka saja, antara lain di Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Barito Kuala (Batola),” tambahnya.
Kolaborasi dengan Kemenkes RI diakui sangat bermanfaat dalam melakukan komunikasi dan koordinasi bersama lintas sektor yang terkait untuk pencegahan dan pengendalian wabah cacar monyet. (zr)