JAKARTA (TABIRkota) – Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur (Jatim) kini statusnya dinyatakan Level II atau Waspada, setelah erupsi hingga lima kali, Arba (7/8) dini hari.
Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Ali, erupsi untuk kelima kalinya tersebut, terjadi sekitar pukul 01.51 WIB dengan durasi 102 detik.
“Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm, sedang untuk tinggi kolom erupsi tidak teramati dari pos pengamatan,” ujarnya dikutip dari antaranews.com.
Pada pagi hari, katanya, petugas mendapati tinggi kolom letusan Gunung Semeru berjarak kurang lebih 500 meter dari puncak atau sekitar 4.176 meter di atas permukaan laut.
“Saat itu, terpantau kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya,” katanya.
Atas status Waspada yang telah ditetapkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, antara lain masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.
Selain itu, tambahnya, tidak boleh melakukan aktivitas pada 500 meter dari tepi sungai (disepanjang Besuk Kobokan, red), karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 17 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tambahnya.
Perlu diwaspadai kemungkinan adanya potensi awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai ataulembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar serta Besuk Sat dan potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (zr)