
PURUK CAHU (TABIRkota) – Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang terintegrasi dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan instrument penting untuk memastikan arah pembangunan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng), Rahmanto Muhidin saat menghadiri Rapat Konsultasi Publik Penyusunan RDTR dan KLHS Kecamatan Laung Tuhup di aula Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat, Puruk Cahu, Senin (8/12).
Menurutnya, melalui penyusunan RDTR dan KLHS, arah pembangunan di Laung Tuhup tidak hanya efektif, tetapi juga terarah dan berkelanjutan.
“Dengan perencanaan yang tepat, kita dapat menyesuaikan pembangunan dengan kebutuhan, kondisi wilayah serta karakteristik masyarakat setempat,” ujarnya.
Laung Tuhup merupakan kawasan strategis yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar, mulai dari batu bara, perkebunan, Pertambangan, hasil hutan kayu hingga sumber daya alam lainnya.
Potensi tersebut, katanya, bisa menjadi kekuatan bagi Murung Raya, namun juga dapat menimbulkan tantangan atau masalah apabila tidak direncanakan dan dikelola secara baik.
“Penyusunan perencanaan tata ruang yang tidak matang dapat menimbulkan berbagai persoalan, sebagaimana beberapa musibah besar yang terjadi di wilayah lain di Indonesia, seperti Aceh dan Sumatera,” katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Mura ingin memastikan bahwa sebelum menghadapi tantangan serupa, telah ada landasan perencanaan yang kuat, sesuai harapan masyarakat dan kebutuhan pembangunan daerah.
“Rapat Konsultasi Publik ini merupakan wujud komitmen Pemkab Mura untuk menghadirkan proses perencanaan yang terbuka dan partisipatif,” tambahnya.
Kehadiran berbagai unsur masyarakat dan pemangku kepentingan pada Rapat Konsultasi Publik tersebut, dinilai sangat penting guna memperkaya diskusi, memberikan masukan konstruktif, serta menyediakan data dan informasi yang relevan.
Hadir pada kegiatan tersebut, nara sumber, Hary Parulian sebagai Konsultan tim leader dan Konsultan Ahli Lingkungan dari Urban Planner at PT Centrovisi, Bandung, Suhendra serta Kepala Dinas PUPR Mura, Paulus Manginte, perwakilan Perangkat Daerah dan unsur terkait lainnya. (ded/ra)




